BERITA INSPIRADAERAHHEALTHKESEHATANLIFESTYLETERPOPULER

Bicara Kecemasan dan Emosi, Psikolog Ajak Anak Muda Berani Cerita

Deyvanes/Inspira

BANDUNG INSPIRA — Isu kesehatan mental masih menjadi topik yang hangat di kalangan anak muda. Hal itu terlihat jelas dalam acara Kawan Sharing yang digelar di cabang Kawan Kopi Ciumbuleuit, Bandung. Dalam acara ini, pengunjung tidak hanya menikmati kopi, tapi juga mendapatkan kesempatan untuk berbincang langsung dengan psikolog dalam suasana yang santai dan aman.

Acara ini mengundang Rahmatika Septina Chairunnisa, M.Psi,, seorang psikolog klinis yang dalam sesi talkshow-nya mengangkat tema mental check-in, sebuah ajakan untuk lebih sadar dan jujur terhadap kondisi mental masing-masing.

“Antusiasmenya tinggi banget ya. Aku juga gak nyangka ternyata banyak yang berani untuk mengekspresikan dirinya depan banyak orang, baru ketemu juga, berani membuka dirinya,” ungkap Rahmatika.

Isu yang paling banyak dibahas selama sesi adalah soal kecemasan. Mulai dari kecemasan soal keuangan, hubungan, pekerjaan, hingga kecemasan eksistensial. Rahmatika menilai bahwa remaja akhir hingga dewasa muda adalah kelompok yang paling dominan hadir dalam acara ini, dan mereka kerap berada dalam fase transisi yang rentan terhadap tekanan.

Ia juga menyoroti bahwa sering kali kita mengabaikan perasaan yang sedang dirasa hingga menumpuk dan tiba-tiba meledak.

“Jadi idealnya dirasakan, jadi biar bisa diproses dengan tepat jadi perilakunya pun lebih adaptif lebih tepat, ini bukan berarti sama sekali enggak punya emosi negatif gitu ya tapi dirasakan dan dikelola,” ujarnya.

Berkonsultasi ke psikolog juga dirasa penting, bukan hanya saat sudah parah, tapi sejak muncul rasa tak nyaman secara emosional. Konsultasi ke psikolog, menurutnya, bukan hanya untuk mereka yang mengalami gangguan mental, tapi juga bagi siapa pun yang ingin mencari ruang aman untuk bercerita dan dipahami.

Artikel Lainnya :  Jasa Raharja dan Tim Pembina Samsat  Provinsi Jawa Barat melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Serta Peninjauan Lapangan Terhadap Kendaraan Rusak Berat ke PO PT. Primajasa Tasikmalaya

Dalam sesi tersebut, Rahmatika juga mengingatkan tentang bahaya self-diagnose yang kian marak, apalagi di media sosial. Seorang psikolog dan psikiater pun butuh beberapa kali pemeriksaan untuk menemukan gangguan atau masalah apa yang dialami pasiennya.

Fauker selaku CMO Kawan Kopi mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menjadikan program ini sebagai kegiatan rutin. Bahkan ke depannya, acara sejenis akan dikombinasikan dengan aktivitas fisik seperti mental release run dan pelatihan vokal untuk pengolahan emosi.

Dengan inisiatif seperti Kawan Sharing, Kawan Kopi bukan hanya menjadi tempat ngopi, tapi juga ruang aman untuk berbagi, menyembuhkan, dan tumbuh bersama.

“Kita bisa sharing sama psikolog di manapun, karena kita coffee shop ya bisnisnya, jadi kita berusaha bikin se-friendly mungkin di tempat mereka biasa nongkrong,” jelas Fauker. (Deyvanes Nuruwe)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.