
BGN Gelar Bimtek dan Penandatanganan MoU BPJS Ketenagakerjaan Untuk Relawan Dapur MBG
BANDUNG INSPIRA – Sebanyak 2 ribu pekerja dapur dari 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bandung ikuti Bimbingan Teknis Penjamah Makanan 2025 yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah 2 di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Sabtu (28/6/2025).
Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Brigjen TNI (Purn) Suardi Samiran mengatakan, bimtek yang diberikan untuk SPPG tersebut, fokus pada pengelolaan makanan yang baik, mulai dari higienitas hingga cara memasak yang benar, agar makanan yang sampai pada anak-anak tetap bergizi dan enak.
“Bimbingan teknis ini mereka diajarkan bagaimana menjaga higienitas. Karena yang menjadi sukarelawan SPPG yaitu ibu-ibu dengan cara memasak tradisional. Kami memberikan bimbingan termasuk bagaimana menggunakan peralatan-peralatan yang canggih dan skil yang berkembang,” paparnya.
Suardi mengatakan, bimbingan teknis dilakukan oleh orang-orang yang sudah ahli dibidangnya mulai dari bagaimana cara mengolah masakan dan mengutamakan higienitas.
“Sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sampai saat ini program Makan Bergizi Gratis dari Januari sampai Desember hadir 1.870 SPPG yang tersebar di 38 Provinsi di Indonesia,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, BGN dan BPJS Ketenagakerjaan melakukan penandatangan perjanjian kerjasama guna memberikan perlindungan kepada pada SPPG.
Deputi Kepesertaan Korporasi dan Institusi dari BPJS Ketenagakerjaan Hendra Nopriansyah memaparkan, kerjasama merupakan program pemerintah untuk melindungi pekerja dan masuk dalam program prioritas yang ada di Astacita Presiden Prabowo.
Lebih jauh, Hendra menjelaskan, MoU antara BGN dan BPJS Ketenagakerjaan sudah dimulai sejak akhir April 2025 kemarin. “Dimana jaminan memberikan kepastian saat mengalami kecelakan kerja atau resiko kematian. Dengan demikian, para SPPG dapat bekerja dengan tenang bebas dari cemas,” tuturnya.
Dibeberkannnya juga, saat ini SPPG yang ada yaitu 1.870 atau 75.000 pekerja dan yang sudah tercatat dicover BPJS Ketenagakerjaan sekitar 206 SPPG 8000 pekerja.
“Langkah awal yang sangat baik, dan kami mengajak tim BGN memberikan monitoring perlindungan yang akan diberikan kepada para SPPG,” ujarnya.
Sementara itu, Komjen Pol Sony Sonjaya Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional menyampaikan bahwa pihaknya menekankan pentingnya pengetahuan SPPG, sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam pengolahan makanan, seperti keracunan.
“Yang pertama ditekankan bagaimana pengetahuannya, yang kedua keterampilannya, dan yang ketiga etikanya masuk SPPG, misalkan hairnet, menggunakan masker dan itu bukan keterpaksaan karena mereka memahami,” imbuhnya.
Menurutnya, bimtek ini merupakan bagian dari langkah strategis BGN dalam meningkatkan kualitas dan keamanan program MBG di sekolah-sekolah. Disamping itu, kerjasama yang dilakukan bersama BPJS Ketenagakerjaan semoga dapat lebih masif lagi untuk proses pendataannya, sehingga semua pekerja dapat segera tercover terkait perlindungan saat bekerja.**