BANDUNG, INSPIRA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka jembatan komunikasi langsung dengan warga Kota Bandung. Kali ini, generasi Milenial dan Zillennial. Mereka berbondong-bondong datang pada kegiatan itu. Bertemakan: PKS Menjawab.
Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, mengatakan PKS menjawab muncul dari anak muda PKS. Yakni: Garuda Keadilan Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi jembatan komunikasi PKS dan warga Kota Bandung.
“Aktornya merupakan para wakil PKS yang menjawab pertanyaan dari para kaum muda.Animonya sangat tinggi acara tadi mencapai 200 orang,” ungkap Haru di Kota Bandung, Minggu 14 Januari 2024.
Kang Haru menilai, interaktif nya para peserta yang hadir menunjukkan bahwa anak muda memiliki ketertarikan terhadap dunia politik. Terlebih, soal isu politik, sosial hingga lingkungan.
“Mereka nanyanya enggak tanggung-tanggung, bebas tidak ada settingan. Ini satu kebanggaan kalau buat saya. Mereka menggali, bahkan menguji. Maksudnya pangan murah, sehat mudah, kerja gampang itu seperti apa,” katanya.
Selain itu, Kang Haru menjelaskan, kegiatan ini pun untuk membangun pemahaman kepada pemilih pemula hal yang ia soroti untuk imbauan agar tidak Golongan Putih (Golput). Selain itu memaksimalkan komunikasi dengan pemilih pemula sebanyak 54 persen pada tahun ini.
“Insyaallah kita akan terus dorong dan inisiatif mereka akan difasilitasi,” ungkap Haru.
Generasi muda, tentu dibayangi oleh lapangan pekerjaan yang kini kian terbatas dan susah didapatkan.
Maka dari itu, Haru pun menawarkan salah satu program Balai Kerja, guna mempersiapkan dan memfasilitasi para pencari kerja untuk siap hadapi tantangan dunia pekerjaan.
“Mereka mempertanyakan konsep PKS seperti apa. Saya pun sampaikan bahwa PKS tentu ke depan, kita mengusulkan ada yang namanya balai lapangan kerja di setiap kota kabupaten,” ungkap Haru.
“Supaya mereka bisa melatih diri walaupun mereka sudah sarjana. Tapi ketika mereka kuliah dan kebutuhan lapangan pekerjaan nya tidak cocok, itu jembatan nya yaitu tadi balai lapangan kerja. Dan tentu nya bersertifikasi. Jadi mereka bisa kerja di bandung, diluar jawa barat, bahkan di luar negeri,” tutup Haru. *(e.nirmayadi)
