BANDUNG INSPIRA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) kembali melanjutkan program pendidikan karakter berbasis semi militer yang kini memasuki gelombang kedua. Sebanyak 90 siswa-siswi yang terlibat dalam berbagai permasalahan sosial akan mengikuti pendidikan di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi.
Program ini sebelumnya dikenal dengan nama “Kirim Anak ke Barak Militer”, namun kini telah berganti nama menjadi “Sekolah Kebangsaan Barak Istimewa”. Tujuannya tetap sama, yakni membentuk karakter dan kedisiplinan anak-anak melalui pendekatan semi militer.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa keberhasilan program ini telah mendorong beberapa daerah lain di Jawa Barat untuk menerapkan kebijakan serupa. Ia menyebutkan, bahwa daerah-daerah yang mengirimkan anak-anaknya ke barak militer terbukti mengalami penurunan angka tawuran dan perilaku mabuk.
“Beberapa daerah juga akan melaksanakan hal yang sama karena terbukti daerah yang tidak melaksanakan tawurannya pasti masih ada, yang mabuknya masih banyak,” ujar dedi.
Ia menambahkan bahwa sejak program ini berjalan, grafik kenakalan remaja di daerah-daerah yang terlibat mulai menunjukkan penurunan.
“Daerah yang melaksanakan, grafinya makin menurun,” tambahnya.
Terkait laporan dari salah satu orang tua siswa asal Bekasi yang merasa keberatan dengan program ini, Dedi menanggapinya dengan santai. Menurutnya, setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan laporan atau keberatan melalui jalur hukum.
“Ya, itu kan hak setiap orang untuk melaporkan. Saya sebagai Gubernur juga warga negara, dipersilakan untuk melaporkan,” ujar Dedi. (Tessa/Inspira)**