BERITA INSPIRANASIONAL

KPID Gelar Literasi Media Bertajuk Ekologi Politik Penyiaran

BANDUNG INSPIRA – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat menggelar literasi media dengan tajuk “Ekologi Politik Penyiaran” yang di gelar di Kabupaten Sukabumi. Senin (25/3/2024).

Dalam sambutannya Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet menyoroti pentingnya keselarasan dan harmonisasi antara lembaga penyiaran, kebijakan pemerintah, masyarakat dan kondisi lingkungan sekitar, agar berbagai kebijakan tidak hanya fokus terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat namun juga berpihak kepada alam guna meminimalisir berbagai potensi bencana akibat kelalaian manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada.

Adiyana menceritakan mengutip cerita hidup Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Kusno (Nama Kecil Soekarno) memanjat sebuah pohon, dimana di pohon tersebut ada sarang burung. ketika Kusno memanjat sarang burung tersebut terjatuh akibat guncangan Kusno memanjat, hal itupun di ketahui oleh sang ayah Raden Sukemi, dan langsung memarahi sang anak. sang ayah pun berkata “apakah kamu sudah lupa apa yang saya ajarkan terhadap kamu” Kusno kecil pun menjawab “ya saya tidak lupa” sang ayah pun bertanya “Apa yang harus kamu lakukan di dunia ini?” Soekarno pun menjawab “Yang pertama harus menjaga lingkungan (alam semesta)”.

“Dari penggalan cerita tersebut , konsepsi pemikiran soekarno tidak hanya berbicara tentang ekonomi politik, tidak hanya tentang sosialisme di Indonesia yang harus di tegak kan, namun bung karno juga memiliki pemikiran, lingkungan itu di jaga,” ungkapnya.

“Melihat hal itu kami mencoba bagaimana masalah televisi dan radio ini atau lembaga penyiaran, dan bagaimana posisioning kita sebagai masyarakat bangsa, untuk bersama sama menjaga aspek aspek lingkungan di sekitar kita dan salah satunya melalui literasi media ini,”imbuhnya.

Iapun menjelaskan setidaknya bencana yang terjadi itu terbagi menjadi 2, mulai dari bencana yang di kehendaki Tuhan yang tidak bisa terbantahkan dan bencana yang di akibatkan oleh manusianya.

“Nah bencana yang di sebabkan oleh manusia ini yang harus di perhatikan dan kita kritisi bersama agar bagaimana kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah ini tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun juga berpihak kepada alam sehingga masyarakat pun bisa terhindar dari bencana yang diakibatkan oleh manusia. Terlebih Jawa Barat memiliki jumlah penduduk yang menembus 49,9 juta dengan potensi bencana yang tidak kalah tinggi,”jelasnya.

Hal senada pun di ungkapkan Koordinator Bidang Isi Siarang dari KPID Jawa Barat, Jalu Priambodo.

Menurutnya, belum adanya regulasi yang mengarahkan keberpihakan lembaga penyiaran terhadap lingkungan hidup menjadi salah satu permasalahan yang harus di atasi.

“Pasal yang secara konkret mengatur hal ini belum ada dan ini sebenarnya bisa di arahkan,” ungkapnya.

“Kamipun mendorong agar di dalam UU Penyiaran ini di masukan unsur lingkungan hidup karena hemat kami lembaga penyiaran juga berkewajiban untuk bersama sama menjaga alam semesta,” jelasnya.

Begitupun di jelaskan, Koordinator Bidang Kelembagaan Syaefurochman Achmad.

Dengan adanya kolaborasi seluruh pihak dalam menjaga lingkungan mampu mewujudkan lembaga penyiaran yang sehat, masyarakat yang sehat, aman, dan sejahtera.

“Dengan adanya kebijakan yang tepat mampu mewujudkan lembaga penyiaran yang sehat yang mampu berkontribusi besar dalam upaya bersama menjaga lingkungan,” katanya.

Dalam kegiatan yang di gelar KPID di sukabumi itu turut di hadiri, Asosiasi lembaga Penyiaran, hingga Aktifis muda dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya, dan hal itupun mendapatkan Apresiasi besar dari generasi muda, seperti di utarakan Ketua GMNI Cabang Sukabumi RayaAnggi Fauzi.

“Literasi media ini menjadi penting karena dengan literasi media ini di harapkan teman teman aktifis bisa melek terhadap informasi,” pungkasnya. (Anis)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.