BANDUNG INSPIRA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga korban tragedi ledakan amunisi di Garut pada Selasa (13/05/2025). Dalam kunjungannya, ia didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan.
Dedi Mulyadi berbincang langsung dengan keluarga korban. Dalam pertemuan itu, salah satu anggota keluarga menegaskan bahwa para korban bukan pemulung, melainkan warga yang bekerja bersama TNI.
“Saya minta pertanggung jawaban karena bapak saya di situ bukan seperti yang orang pikirin. Bapak saya bukan mulung, bapak saya kerja sama tentara,” ujar salah satu keluarga korban, dikutip dari unggahan Instagram @dedimulyadi71.
Gubernur Dedi juga menyampaikan komitmennya untuk menanggung biaya hidup dan pendidikan anak-anak korban hingga ke jenjang perguruan tinggi.
“Seluruh anak-anak dari korban, sampai perguruan tinggi saya yang urus,” ucapnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan memberikan santunan sebesar Rp50 juta untuk masing-masing keluarga korban. Dana tersebut diberikan untuk membantu pemulasaraan jenazah dan kebutuhan lainnya pasca tragedi.
“Dan saya menyampaikan satu keluarga 50 juta ya. Saya sampaikan uangnya ke keluarga masing-masing,” tegas Dedi.
Menurut Dedi, sudah menjadi tugas seorang kepala daerah untuk memastikan anak-anak yang kehilangan orang tua tidak terlantar, baik dari sisi pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.
“Tugas gubernur adalah ngurusin anak-anak yang ditinggalkannya agar tidak terlantar pendidikannya, tidak terlantar kehidupannya. Semua anak-anak yang belum berkeluarga, semuanya menjadi tanggung jawab saya,” katanya.
Dedi juga mengungkapkan rasa duka mendalam atas insiden ledakan yang menewaskan belasan warga tersebut. (Rifqi Sibyan Kamil)**