BANDUNG INSPIRA- Mengajarkan anak berpuasa sejak dini merupakan langkah penting dalam mengenalkan nilai-nilai agama serta membangun kedisiplinan dan kesabaran. Namun, bagi anak-anak yang baru pertama kali belajar berpuasa, pengalaman ini bisa menjadi tantangan. Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan cara yang menyenangkan dan bertahap agar anak tidak merasa terpaksa atau terbebani.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengenalkan konsep puasa melalui cerita dan contoh dari kehidupan sehari-hari. Orang tua bisa menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang puasa dari tokoh-tokoh agama atau keluarga yang telah menjalankannya. Dengan begitu, anak akan lebih memahami makna puasa, bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang membawa kebaikan.
Selain itu, orang tua dapat mengajak anak untuk berlatih puasa secara bertahap. Misalnya, bagi anak yang masih kecil, bisa dimulai dengan berpuasa setengah hari terlebih dahulu, lalu secara perlahan meningkatkan durasinya seiring dengan kemampuan mereka. Cara lain yang bisa diterapkan adalah dengan sistem puasa bertahap, seperti mengizinkan anak berbuka saat siang hari dan melanjutkan puasanya setelahnya.
Namun, yang paling penting adalah tidak memaksa anak untuk berpuasa jika mereka belum siap. Memaksa anak bisa menimbulkan trauma dan membuat mereka justru enggan untuk berpuasa di kemudian hari. Sebaliknya, orang tua perlu membangun suasana yang nyaman dan memberikan pengertian bahwa puasa adalah ibadah yang dijalankan dengan niat dan kesiapan. Jika anak merasa terlalu lapar atau lemas, tidak masalah untuk memberikan mereka kesempatan beristirahat dan mencoba lagi di lain waktu.
Agar anak tetap semangat, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan dan motivasi. Salah satunya dengan memberikan pujian setiap kali mereka berhasil menahan lapar dan haus dalam jangka waktu tertentu. Bahkan, memberikan hadiah kecil seperti makanan favorit saat berbuka atau membuat suasana berbuka lebih spesial bersama keluarga bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan semangat anak dalam menjalankan ibadah puasa.
Selain aspek mental, kesehatan anak juga perlu diperhatikan. Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup saat sahur dan berbuka. Pilih makanan yang kaya nutrisi dan dapat memberikan energi tahan lama, seperti karbohidrat kompleks, protein, serta buah dan sayur. Pastikan juga anak mengonsumsi cukup air agar tetap terhidrasi sepanjang hari.
Tidak kalah penting, ajarkan anak bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan emosi serta memperbanyak ibadah. Mengajak anak untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca buku, bermain secara ringan, atau mengikuti kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Qur’an dapat membantu mereka menjalani puasa dengan lebih mudah.
Dengan pendekatan yang tepat, penuh kesabaran, dan tanpa paksaan, anak akan belajar menikmati ibadah puasa tanpa merasa terbebani. Lebih dari itu, pengalaman ini akan menjadi pelajaran berharga bagi mereka dalam membangun kedisiplinan dan kebiasaan baik sejak dini.