BANDUNG BARAT INSPIRA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tidak akan keluar dari koalisi perubahan meski isu itu santer mengemuka pasca masuknya PKB dan memutuskan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
Presiden PKS, Ahmad Syaiku menepis anggapan akan keluar dari koalisi atau membuat poros baru koalisi saat menghadiri rapat DPW PKS Jawa Barat di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (13/9/2023).
“Itu kan hanya isu, kemarin kami menerima Nasdem dan PKB di kantor DPP sebagai bentuk penguatan dan Insha Alloh akan merasakan chemistry diantara tiga partai ini, untuk mengokohkan kemenangan di pilpres 2024,”ungkap Ahmad Syaiku.
PKS juga menegaskan tidak memberikan syarat khusus jika koalisi perubahan tetap mengusung Anies-Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres. Persoalan belum dirapatkan dalam rapat majelis syuro bukan berarti PKS akan merubah haluan koalisi.
“Enggak ada persyaratan, kita hanya mekanisme internal saja. Sesuai anggaran dasar bahwa keputusan menyangkut nama yang ada dalam capres atau cawapres harus diputuskan dalam majelis syuro. Memang dalam piagam koalisi (cawapres) diserahkan kepada capres, tapi ketika sudah ada nama dimusyawarahkan apakah diterima oleh majelis syuro,”terangnya.
Ditanya kapan PKS akan melakukan rapat majelis syuro, Ahmad Syaiku memastikan akan menggelarnya dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan majelis syuro, sehingga kita bisa memberikan keputusan yang pasti,”katanya. *(trijuna)
