BERITA INSPIRA

Seminar Literasi Media Digital, Agar Masyarakat Jabar Siap Bermigrasi ke TV Digital

Dalam rangka Kesiapan Masyarakat Jawa Barat Menghadapi Analog Switch Off (ASO), Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat bersama dengan Komisi I DPRD Jawa Barat dan KPID Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Seminar dengan tema “Literasi Media Digital”. Seminar tersebut diselenggarakan pada Kamis (24/11/2022) bertempat di The Java Hotel Kota Bandung.

Pemateri dalam seminar literasi tersebut diisi oleh beberapa akademisi dan praktisi. Seperti Rafael Situmorang selaku Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Ketua ATSDI Eris Munandar, beberapa tokoh masyarakat, dan tentunya ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet.

Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Rafel Situmorang mengatakan, sosialisasi seperti saat ini memang sangat perlu dilakukan untuk persiapan masyarakat dalam mengawal analog, karena hal ini pun merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 pasal 60A yang menegaskan bahwa ASO paling lambat diselesaikan 2 tahun sejak berlakunya UU Cipta Kerja. 

“Seminar literasi media digital sengaja kami apa gagas dengan diskominfo Jawa Barat terkait persiapan ASO (Analog Switch Off) artinya TV yang lama beralih ke TV digital. Intinya itu kenapa kita buat ini karena kita berpikir memang masyarakat Jawa Barat harus siap, harus tersosialisasikan, jadi bagaimana mau siap kalau sosialisasinya masih kurang? Jadi kita mau buat sosialisasi yang membuat kegiatan supaya masyarakat tidak kaget.” kata Rafael dalam sambutannya di seminar literasi digital (24/11).

Di dalam seminar, Adiyana Slamet selaku Ketua KPID Jawa Barat mengajak masyarakat Jawa Barat agar siap dan mau bermigrasi ke TV Digital. Ia pun menuturkan alasan-alasan positif terkait migrasi TV Digital. 

Kemudian, Adiyana menegaskan bahwa semua masyarakat Indonesia harus taat pada konstitusi yang telah dibuat pemerintah. KPID Jabar pun akan terus menjamin dan mengawal hak-hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang layak mengenai konten program siaran yang ada di Jawa Barat.

“Tidak ada yang boleh melawan undang-undang. Karena Undang-undang 11 Tahun 2020 pasal 60A yang saya tahu ini dibikin oleh pemerintahan pak Jokowi dan ma’ruf Amin bersama-sama dengan DPR RI demi apa? Demi terciptanya atau demi mengejar tujuan-tujuan negara yang termasuk dalam kepentingan nasional. Bisa membedakan mana digitalisasi frekuensi yang memakai frekuensi penyiaran yang kemudian digitalisasi yang memakai internetan.” kata Adiyana di The Java Hotel (24/11).

Sementara itu, KPID Jawa Barat sendiri telah melakukan sosialisasi sejak tahun 2021 di 89 titik Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat. Blusukan hingga simulasi pemasangan STB secara langsung ke rumah-rumah warga sudah KPID Jabar lakukan. Hal itu dilakukan karena merupakan kebijakan yang strategis untuk memperkenalkan apa itu ASO kepada masyarakat.

Informasi mengenai pembagian Set Top Box (STB) pun dipaparkan dalam seminar tersebut. Adiyana mengatakan STB sudah sebagian besar didistribusikan dan untuk sisanya KPID Jabar sudah meminta bantuan sosialisasi kepada lurah dan perangkatnya untuk sama-sama berkolaborasi mengawal kebijakan ini.

Data distribusi Set Top Box (STB) di wilayah Jawa Barat.

Adiyana Slamet juga menginformasikan, ia mendapat berita bahwa menteri akan melakukan migrasi TV Digital di wilayah 1 Jawa Barat dan ia berharap agar hal itu bisa segera dilakukan.

Masyarakat Jawa Barat sendiri menyambut baik sosialisasi yang dilakukan KPID Jawa Barat. Agus salah satu masyarakat Jawa Barat yang hadir dalam seminar tersebut menyambut baik ASO dan memastikan akan mengikuti migrasi TV Analog ke TV Digital.

“Yang telah dijelaskan oleh para narasumber, yang saya tangkap bahwa negara kita itu memiliki satu frekuensi yang di mana frekuensi ini akan digunakan oleh berbagai media elektronik, yang tadinya satu media elektronik oleh perorangan. Saya sangat berterima kasih sekali dengan adanya ini, karena yang tadinya masing-masing menjadi bersama.” Kata Agus (24/11).

(Penulis,

Syfa Putri Amalia)

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.