BANDUNG INSPIRA — Apel Siaga Bencana dan Jambore Nasional (Jamnas Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, telah resmi ditutup. Diharapkan para peserta tetap menjaga dan mecintai lingkungan.
Ketua LPBI PBNU Ace Hasan Syadzily memgatakan, para relawan mendapatkan berbagai hal dan juga melakukan banyak kegiatan tentang lingkungan dalam apel yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut. Kegiatan yang dilakukan di antaranya adalah siaga bencana, workshop, penanaman 3.000 pohon di tiga desa Kecamatan Kertasari.
“Kita telah bersama-sama melakukan simulasi tentang rescue, tanggap darurat bencana, dan berbagai hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai khalifah fil ard atau pemimpin di muka Bumi, dan relawan LPBI NU kepada masyarakat saat bencana terjadi,” kata Kang Ace, Sabtu (25/5/2024).
Dia mengatakan, LPBI PBNU berharap wawasan dan keterampilan relawan menjadi ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan eksistensi NU di tengah masyarakat saat menghadapi tanggap darurat bencana.
“Saya berpesan kepada relawan LPBI NU, kita sama-sama memiliki tanggung jawab menjaga alam yang telah dianugerahkan Allah kepada kita semua,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Menurutnya, LPBI PBNU juga ingin mennyampaikan bahwa Situ Cisanti merupakan salah satu sumber air untuk dua provinsi yaitu, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
“Kita tidak bisa bayangkan kalau air sebagai sumber kehidupan rusak dan tiada dari tempat ini. Mungkin seluruh daerah di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Indonesia tidak akan mendapatkan sumber mata air untuk kehidupan,” kata dia.
Dia mengajak relawan dan seluruh masyarakat menjaga lingkungan kita. Sebab alam bukan hanya untuk diri dan keluarga sendiri, tetapi berinvestasi untuk generasi yang akan datang, terutama peradaban manusia.
“Karena itu, sahabat-sahabat sekalian, saya berharap setelah kegiatan ini, relawan LPBI NU aktif di tengah masyarakat. Jika ada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan, segeralah kita yang paling depan untuk membantu masyarakat,” ucap Kang Ace.
Dalam kesempatan itu, Kang Ace menyampaikan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Amil, Zakat Nasional (Baznas), BPBD Jawa Barat, dan Tagana Kabupaten Bandung yang telah mendukung acara ini.
“Ini menjadi pelajaran bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara pentahelix, bersama-sama dengan semua komponen,” ujarnya.
Dia juga berpesan, agar relawan LPBI NU jangan terhenti di jambore saja. LPBI harus menunaikan tugas sebagai khalifah fil ard. menjaga lingkungan dan alam untuk menunjukkan NU adalah rahmatan lil alamin. (AP)