BERITA INSPIRA TVHEADLINE NEWSNASIONAL

Minimalisir Golput, Kementrian Kominfo, KPU dan Bawaslu Gelar Forum Dialog Pemilihan Serentak 2024

BANDUNG INSPIRA – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkoninfo) bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar Forum Diskusi Publik dalam rangka sosialisasi pemilihan umum serentak 2024, sekaligus memberikan pembakalan isu pemilu kepada anggota penyuluh informasi publik yang tersebar di Indonesia yang berlangsung di Holiday Inn, Selasa (30/6/2024).

Dengan mengangkat tema ‘Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik Dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk,’ menghadirkan narasumber yakni Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkoninfo, Usman Kasong, Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty dan Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU Dohardo Pakpahan. Disamping itu hadir pula Pembina Penyuluhan Informasi Publik yang juga Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementrian Kominfo Hasyim Gautama.

Dalam forum diskusi tersebut, Usman Kansong menghimbau agar pesta rakyat yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang merupakan perhelatan akbar bagi rakyat Indonesia. Karena itu, bagi masyarakat yang sudah memiliki hak pilihnya untuk ikut memberikan hak suaranya memilih sesuai pilihannya masing-masing.

“Silahkan gunakan hak pilih anda, jangan golput karena anda sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia ini kedapannya,” tegas Usman Kasong.

Ia juga mengatakan, di era digital seperti saat ini tantangan yang dihadapi menuju pesta demokrasi salah satunya adalah penyebaran berita hoaks. Untuk itu, tuturnya, masyarakat diminta untuk sangat hari-hati dalam mengkonsumsi informasi yang beredar di masyarakat, karena informasi yang beredar tersebut belum tentu bsia dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Oleh sebab itu, lanjut Usman, masyarakat harus cerdas serta aktif mencari tahu tentang informasi yang beredar tsebut kepada pihak-pihak terkait, sehingga akan terhindar dari informasi yang justru akan menyesatkan masyarakat itu sendiri.

“Tentu hal yang paling kita harapkan adalah masyarakat berperan aktif menggunakan media sosial sebagai penyebar informasi yang benar selama masa pemilu yang tentu sedang kita lewati setiap tahapannya. Yang penting di era digital seperti sekarang, setiap infomasi kita temukan diruang digital haruslah bijak dalam menelaahnya. Bijaklah dalam bermedia sosial, saring sebelum sharing,” jelas Usman.

Lebih jauh Usman juga menghimbau, pada seluruh anggota Penyuluh Informasi Publik (PIP) untuk jangan segan memberikan informasi yang benar dan lengkap terkait penyelenggaraan pemilu 2024 yang akan datang.

“Sampaikanlah informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat Indonesia mendapat pengetahuan dan informasi yang benar, yang bisa dipertanggung jawabkan sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan pencerahan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks atau menyesatkan,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Hasyim Gautama menyampaikan bahwa dalam belajar dari pemilu sebelumnya, tentu bangsa Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan selama pemilu. Terutama saat ini penyebaran berita dan informasi kian cepat seiring degan masyarakat Indonesia yang kian melek digital.

“Sebetulnya, kontestasi pemilu sudah semkain baik, jika berbicara tentang bagaimana angka golput yang terus semakin sedikit, misalnya pada pemilu 2019 yang terjadi saat itu 81 persen masyarakat Indonesia ikut serta dalam pemilu, tentu kita tidak bisa bermimpi pada pemilu mendatang bisa mencapai 100 persen. Karena banyak faktor yang membuat pemilih tidak bisa menggunakan hak suaranya,” ungkapnya.

Sementara itu, Dohardo Pakpahan mengatakan bahwa banyak sekali tahapan pemilu yang sudah mulai berjalan dan berlangsung saat ini. Salah satu fokus KPU menurutnya saat ini adalah dengan terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa tanggal 14 Februari 2024 kita akan mengadakan pemilu serentak mulai dari tingkat daerah dan pusat.

“Mungkin tugas kami saat ini adalah membuat masyarakat sadar bahwa pemilu sudah didepan mata, sudah saatnya sebagai pemilih kita mempersiapkan siapa yang akan kita dukung. Sudah waktunya juga kita berada di pemilu yang sehat, yang tidak akan menimbulkan perpecahan bahkan diranah keluarga hanya karena berbeda pendangan politik,” ujar Dohardono.

Lolly Suhenty dari Bawaslu RI mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan berbagai strategi baru agar segala potensi kerawanan, bahkan bisa jadi sudah ada indeks kerawanan di daerah-daerah mampu di minimalisir. Oleh karena itu, Bawaslu menghimbau perlu diinfokan sejak dini kepada peserta pemilu dan juga para pemilih untuk antisipasi apapun kemungkinan bentuk kecurangan.

“Kita menginginkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas dengan suasana riang gembira dan berkeadaban. Oleh karena itu, semua pihak perlu menguatkan ke arah tersebut, sehingga pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Sudah bukan saatnya lagi menjadi penonton semata, namun bisa jadi aktor yang baik,” tandasnya. (Tri Widiyantie)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.