BERITA INSPIRAHEADLINE NEWSNASIONAL

Menyongsong Pemilihan Wali Kota Bandung, Polsight Rilis 11 Nama Calon

Bandung Inspira – Polsight merilis hasil survei tentang preferensi masyarakat Kota Bandung dalam pemilihan wali kota. Survei tersebut menggunakan metode stratifies systematic random sampling.

Direktur eksekutif Polsight Yusa Djuyandi mengatakan, tujuan utama survei untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon wali kota Bandung menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Yusa Djuyandi menyebut, jumlah sampel dalam survei yakni sebanyak 400 responden yang tersebar di 30 kecamatan dan 40 kelurahan yang dipilih dengan acak secara proporsional dengan margin error 4,89 persen.

“Dan tingkat kepercayaan 95 persen. Polsight melakukan quality control yang sangat ketat untuk menjaga validitas data, dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Yusa Djuyandi kepada wartawan, Rabu(22/2/2023).

Dikemukakan Yusa, pada simulasi 11 nama calon wali kota Bandung. Terdapat dua nama dengan elektabilitasnya cukup tinggi, yakni Atalia Praratya 29,50 persen dan Yana Mulyana 25,25 persen.

Sementara nama lainnya memiliki jarak cukup jauh yakni Haru Suandharu (8,75%), Tedy Rusmawan (6,50%), M Farhan (4,75%), Siti Muntamah (4,75%), Nurul Arifin (3,00%), dan Aan Andi Purnama (2,50%).

“Lalu ada Ema Sumarna (1,50%), Erwin (1,50%) dan M Al-Haddad (1,00%). Pada simulasi ini, terdapat 11,00 persen masyarakat yang belum menentukan pilihan untuk calon wali kota Bandung,” paparnya.

Pada simulasi 11 nama calon wakil wali kota Bandung, dituturkan Yusa terdapat dua nama dengan elektabilitas yang cukup tinggi. Keduanya adalah Irfan Hakim 18, 75 persen dan Atalia Praratya 16,25 persen.

Nama lainnya cukup jauh diantaranya Siti Muntamah (8,75%), Hanan Attaki (8,50%), Tedy Rusmawan (7,25%), M Farhan (5,25%), Edwin Senjaya (3,75%), Erwin (2,75%), M. Al-Haddad (2,75%) dan Ema Sumarna (2,50%).

“Ada juga nama Aan Andi Purnama yakni sebesar 2,25 persen. Untuk simulasi calon wakil wali kota ini, terdapat 21,25 persen masyarakat Kota Bandung
yang belum menentukan pilihan,” ucapnya.

Dalam peta sebaran pilihan partai politik, Yusa mengatakan PKS menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi yakni 25,75 persen, diikuti PDI-P 14,75 persen, Demokrat 11,50 persen dan Golkar 10,25 persen.

“Untuk Gerindra 9,50 persen dan Nasdem 6,00 persen. Sedangkan partai politik lainnya berada di bawah 5,00 persen, dan terdapat 11,50 persen masyarakat yang belum menentukan pilihan parpol mereka,” tuturnya.

Yusa menambahkan, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Hal itu lantaran pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah serentak 2024 terhitung masih cukup lama.

“Tetapi, melihat tendensi peta kekuatan politik terbaru akan mengarah pada beberapa figur seperti yang terekam dalam hasil survei ini. Meskipun dinamika dan momentum politik yang akan terjadi ke depan, sangat berpotensi mengubah kekuatan masing-masing calon,” tandasnya. (Tri Widiyantie)

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.