BANDUNG INSPIRA – Perfilman di wilayah Provinsi Jawa Barat memiliki potensi untuk terus berkembang dan berdampak bagi pelaku perfilman hingga masyarakat luas melalui adanya multiplier effect dari hidupnya ekosistem perfilman. Namun, masih dibutuhkan stimulus untuk terjadinya percepatan.
Di tanah Bandung dan Jabar pernah tercatatkan banyak produksi film, antara lain Kabayan Saba Kota (1989), From Bandung with Love (2008), Cin(T)a (2009), Preman Pensiun (2015), Dilan 1990 (2018),
yang telah memberikan dampak kepada masyarakat di bidang pariwisata dan ekonomi lokal.
Namun, tidak serta merta perfilman di Jabar konsisten tumbuh dan berkembang di dalam ekosistem ataupun roda industri perfilman nasional yang masih tersentralisasi di ibu kota negara, sehingga dampat positif yang diharapkan pun belum berkelanjutan.
Untuk semakin mengasah potensi sekaligus melecut percepatan tumbuh kembang perfilman di Bandung hingga Jabar, Bandung Film Commission (BFC) kembali menghelat program Bandung Film Initiative Awards (BFIA) 2023 dengan tema “Spread The Spirit”.
BFIA hadir untuk mulai memberikan stimulus dengan membuka ruang apresiasi dan inkubasi karya, sekaligus menguatkan ekosistem perfilman di wilayah Jabar yang bisa terasakan dampaknya bagi
pelaku perfilman dan masyarakat pada umumnya.
Inisiator Program BFIA yang juga Sekretaris Jendral BFC Malikkul Shaleh mengatakan program BFIA mendorong semangat para sineas di Bandung dan Jabar untuk terus memproduksi film, bukan hanya
sebagai karya seni, melainkan juga sebagai karya yang bisa membawa manfaat.
“Semoga dengan penyelenggaraan BFIA bisa memantik kesadaran semua pihak bahwa BFIA ini perlu diperjuangkan menjadi platform pembiayaan film permanen dan berkelanjutan di Jawa Barat,” ungkapnya kepada media dalam acara jumpa pers di Hotel Horison Bandung, Selasa (12/12/2023).
BFIA pada tahun ini, lanjut Malik, mempertemukan sineas beserta production house yang terkategorikan pelaku UMKM dengan sumber pembiayaan film lokal dan nasional, selain juga membuka ruang-ruang diskusi untuk pengembangan perfilman Bandung dan Jabar ke depannya.
BFIA sebagai rangkaian penutup dari semua program BFC selama tahun 2023 dapat diikuti masyarakat luas, berlatar belakang film ataupun bidang lainnya, dengan sajian pameran film, pemutaran film, dan juga talkshow terkait ekosistem dan industri film dengan berbagai topik.
Malik memandang bahwa program BFIA bisa menjadi komponen penting dalam pengembangan ekosistem perfilman di Jabar selama tidak dijalankan oleh satu pihak, tetapi tentunya diperlukan peran serta pemerintah dan pihak swasta.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, telah mendukung pengembangan industri perfilman, sebagai salah satu sub sektor ekonomi kreatif, melalui pengembangan ekosistem perfilman.
Salah satu bagian dari kegiatan di BFIA, yaitu pemutaran perdana (premier) film omnibus atau ontologi berjudul “Menjabarkan Senyuman” yang terdiri dari tujuh film dari tujuh daerah yang mengangkat keunggulan maupun keunikan budaya di Jawa Barat.
Sebelumnya BFC melalui program Sinema Kuriling (Simkuring) telah menyasar sejumlah titik di wilayah Jabar dengan menggelar pelatihan produksi dan literasi film secara inklusif kepada masyarakat umum dimana karya-karyanya pun turut diputarkan di acara BFIA.**