Penggunaan gas air mata pada tragedi kanjuruhan menuai perhatian. Hal tersebut seharusnya tidak dilakukan pihak kepolisian karena dilarang oleh Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dan karena tembakan gas air mata inilah yang membuat banyak korban berjatuhan.
Gas air mata merupakan senjata kimia yang biasanya digunakan aparat keamanan untuk membubarkan massa. Sehingga apabila terkena gas air mata akan menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernapasan. Hal ini tidak lepas dari zat kimia yang terkandung dalam gas air mata.
Dilansir dari wikipedia.org, bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas klorobenzalmalononitril (CS), kloroasetofenon (CN), dibenzoksazepin (CR), dan semprotan merica/ oleoresin capsicum (gas OC). Kandungan-kandungan inilah yang menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Menurut data dari artikel klikdokter, terdapat 7 efek dari gas air mata yang perlu ketahui :
- Gangguan Mata
Ketika terpapar gas air mata, maka air mata akan banyak keluar. Selain itu, muncul gejala lain, seperti sensasi terbakar, rasa gatal, hingga gangguan penglihatan. Dan orang yang terapapar menyebabkan glaukoma hingga kebutaan apabila paparannya terkena dalam jumlah yang banyak atau terjadi di dalam ruangan.
- Sistem Pernapasan
Selanjutnya, bahan kimia yang terdapat pada gas air mata ini akan memicu batuk, nyeri dada, hingga sesak napas. Efeknya akan makin parah dan berbahaya apabila orang yang terpapar gas air mata mengidap alergi dan asma, karena akan menyebabkan gagal napas hingga beresiko kematian.
- Masalah Kulit
Bahaya gas air mata juga menimbulkan masalah kulit hingga 18 persen. Gejala yang muncul bisa berupa iritasi, gatal, nyeri, alergi, hingga luka bakar kimia.
- Masalah Pencernaan
Bahan kimia yang terdapat dalam gas air mata pun akan menyebabkan masalah kesehatan pada pencernaan, seperti mual, muntah dan diare yang biasanya disertai dengan sakit kepala.
- Gangguan Stres Pasca-trauma (PTSD)
Gangguan Stres Pasca-trauma (PTSD) adalah gangguan mental yang muncul usai mengalami kejadian traumatis. PTSD biasanya akan dialami orang yang terpapar gas air mata dalam situasi penuh tekanan atau berulang. Dan hal ini akan memicu serangan jantung bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
- Peningkatan Denyut Jantung dan Tekanan Darah
Mengutip dari Annals of New York Academy of Sciences yang mengatakan efek samping gas air mata bisa menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah, termasuk takikardia dan hipertensi.
- Cacat Permanen
Gas air mata pun dapat menyebabkan cacat permanen. Cacat permanen yang dimaksud seperti kebutaan, kerusakan otak, hingga kehilangan anggota tubuh.
Beberapa gejala tersebut akan muncul sekitar 20-60 detik setelah terpapar gas air mata dan akan membaik dalam kurun 10-30 menit jika menjauh dari lokasi yang terpapar gas air mata.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan segera melepas pakaian atau benda yang menempel pada tubuh termasuk lensa kontak, lalu membilas organ tubuh tersebut selama 10 menit dengan air mengalir. Apabila memungkinkan bisa menggunakan air garam steril atau cairan infus. Dan apabila masih terasa sakit, maka segera berkonsultasi dengan dokter.
(Penulis,
Syfa Putri Amalia)