BANDUNG INSPIRA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran). Sementara itu, arus balik diperkirakan mencapai titik tertinggi pada Minggu, 6 April 2025 (H+5 Lebaran). Prediksi ini disampaikan guna memberikan gambaran kepada masyarakat dan pihak terkait untuk mempersiapkan perjalanan dengan lebih matang.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menyampaikan bahwa selama periode arus mudik, diperkirakan sebanyak 2,18 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta. Sedangkan saat arus balik, sekitar 2,29 juta kendaraan diperkirakan akan kembali masuk ke wilayah Jabodetabek dalam rentang waktu 31 Maret hingga 11 April 2025.
“Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada tanggal 28 Maret, sementara puncak arus balik pada 6 April. Pada hari tersebut, volume kendaraan yang melintasi jalan tol yang dikelola Jasa Marga diperkirakan mencapai 264 ribu unit, meningkat hingga **55 persen dibandingkan dengan hari biasa,” ujar Subakti.
Lebih lanjut, Jasa Marga merinci sejumlah gerbang tol yang akan menjadi titik lalu lintas utama selama musim mudik. Sebanyak 793 ribu kendaraan diperkirakan akan melintasi Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, yang menjadi jalur favorit menuju arah timur Pulau Jawa. Sementara itu, 419 ribu kendaraan akan melewati GT Cikupa yang mengarah ke wilayah barat, 314 ribu kendaraan melalui GT Ciawi menuju kawasan Puncak dan Sukabumi, serta 331 ribu kendaraan melalui GT Kalihurip Utama.
Untuk mengantisipasi potensi kepadatan dan menjaga kelancaran lalu lintas, Jasa Marga telah menyiapkan beberapa strategi. Di antaranya adalah penerapan diskon tarif tol sebesar 20 persen, yang diharapkan dapat mendistribusikan arus kendaraan secara lebih merata. Selain itu, sistem manajemen lalu lintas terpadu juga akan diterapkan, melibatkan koordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait guna mengatur rekayasa lalu lintas secara real-time.
Dengan berbagai upaya ini, Jasa Marga berharap perjalanan masyarakat selama mudik dan arus balik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan nyaman. Masyarakat pun diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan cermat, memanfaatkan waktu tempuh alternatif, serta mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (Salsa Solihatunnisa)**
