BERITA INSPIRANASIONALTERPOPULER

Di Tengah Lonjakan Popularitas, Dua Direktur Shell Mengundurkan Diri! Ada Apa?

tempo.com

BANDUNG INSPIRA – Perusahaan bahan bakar minyak global Shell mengalami lonjakan popularitas setelah kasus korupsi yang melibatkan saingannya, PT Pertamina terungkap. Seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, banyak pelanggan yang beralih mengisi bahan bakar kendaraan pribadi mereka di stasiun pengisian Shell. Namun, di tengah momentum ini, Shell plc mengumumkan bahwa Direktur Gas Terpadu dan Hulu, Zoe Yujnovich, akan mengundurkan diri pada 31 Maret 2025 mendatang. Tak hanya Zoe, Penanggung Jawab Divisi Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi, Huibert Vigeveno, juga akan meninggalkan perusahaan pada tanggal yang sama.

Keputusan pengunduran diri ini mengundang perhatian mengingat kontribusi besar keduanya dalam memimpin Shell selama bertahun-tahun. Zoe, yang telah mengabdikan lebih dari satu dekade hidupnya untuk Shell memutuskan untuk mengejar peluang karir lainnya. Sementara itu, Huibert memilih untuk pensiun setelah tiga dekade penuh dedikasi di perusahaan energi global ini. Dengan keahlian dalam mengelola operasi yang kompleks di berbagai sektor dan wilayah geografis, Zoe menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan dinamis di industri energi. Begitu pun dengan Huibert dengan latar belakang yang kuat di berbagai bidang seperti Kimia, LPG, pelumas, serta pengalamannya dalam penjualan, pemasaran, dan manajemen umum.

Pengunduran diri dua direktur senior tersebut merupakan bagian dari strategi restrukturisasi besar yang tengah dijalankan oleh Shell. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kesederhanaan dalam organisasi perusahaan. Fokus Shell kini akan lebih diarahkan pada tiga bidang utama yakni Gas Terpadu, Hulu, dan Hilir yang mencakup Energi Terbarukan serta Solusi Energi.

Wael Sawan selaku CEO Shell menyampaikan bahwa perusahaan telah mencapai kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir. Dalam periode tersebut, Shell berhasil membangun stabilitas dengan kinerja yang kuat, pengelolaan portofolio yang aktif, serta menyederhanakan operasional bisnis. Dengan pencapaian tersebut, Sawan merasa saat yang tepat bagi perusahaan untuk memulai fase transformasi berikutnya.

Artikel Lainnya :  Melalui Program CSR/Community Development, GeoDipa Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Perawatan (Service) Sepeda Motor Untuk Warga Sekitar

“Maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai fase transformasi berikutnya. Ke depannya, kami akan mengurangi struktur kepemimpinan tertinggi kami, yang bisa mencerminkan tiga bidang utama nilai bisnis – Gas Terpadu; Hulu; dan Hilir, Energi Terbarukan serta Solusi Energi, sekaligus juga meningkatkan Perdagangan dan Pasokan,” jelasnya dalam pernyataan resmi Shell yang dikutip dalam Kompas.com.

Selain itu, Shell juga telah melakukan tinjauan strategis sejak 2023 untuk memangkas biaya dan memfokuskan investasi pada sektor-sektor yang lebih menguntungkan. Salah satu keputusan besar yang diambil perusahaan adalah memisahkan divisi Shell Energy menjadi dua unit terpisah. Masing-masing akan berfokus pada pembangkit listrik dan perdagangan energi. Selain itu, perusahaan berencana mengintegrasikan direktorat Proyek dan Teknologi ke dalam lini bisnisnya pada paruh pertama 2026.

Dengan latar belakang yang solid dalam industri energi, Cederic Cremers dan Peter Costello dipilih untuk memimpin Shell menuju transformasi lebih lanjut pada 1 April 2025. Cederic yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif untuk LNG akan memimpin divisi Gas Terpadu. Sementara itu, Peter yang berpengalaman luas di wilayah Hilir dan Hulu akan memimpin divisi Hulu. Di bawah kepemimpinan baru ini, Shell diharapkan dapat terus memperkuat posisinya di pasar global dengan fokus pada efisiensi operasional dan inovasi energi terbarukan. (Deyvanes Nuruwe)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.