BANDUNG INSPIRA – Diperkirakan lebih dari 60.000 Pegawai Negara Sipil (PNS) atau Pegawai Federal Amerika Serikat (AS) telah menerima tawaran yang diberikan oleh Donald Trump untuk melakukan pengunduran diri. Jumlah ini setara dengan 3% dari total 2 Juta pegawai telah mendapatkan tawaran serupa.
Dilansir dari CNBC, tawaran tersebut telah menjanjikan pegawai untuk bersedia mengundurkan diri dan tetap mendapatkan tunjangan hingga akhir September 2025. Kebijakan ini juga menuai beberapa kontroversi dan pertanyaan.
Salah satu pegawai yang menerima tawaran mengungkapkan bahwa mundurnya ia dikarenakan untuk menstabilitas finansial dan fleksibilitas waktu dalam mengurus kedua anaknya.
“Saya pikir ini keputusan aman, tapi sekarang rasanya seperti naik roller coaster,” Ujar Chonda Loder (33), mantan karyawan Departemen Urusan Veteran.
Di sisi lain, pejabat federal, pemimpin serikat pekerja, serta pakar hukum telah mempertanyakan keabsahan mengenai tawaran Donald Trump. Ia mengingatkan bahwa para pegawai yang menerima tawaran ini bisa beresiko tidak akan mendapatkan hak pembayaran sebagaimana yang dijanjikan.
Pada situasi ini juga menjadi semakin memanas ketika Hakin Federal di Boston telah menghentikan semetara kebijakan tersebut beberapa jam sebelum waktu pengunduran diri telah berakhir. Keputusan ini masih berlanjut, sementara puluhan ribu pegawai telah mengalami ketidakpastian yang simpang siur ini.(Dista Amelia)**
