BERITA INSPIRANASIONALPEMERINTAHANTERPOPULER

Ekspor Melemah, Sebabkan Turunnya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bee News

BANDUNG INSPIRA-  Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 melambat dibanding tahun sebelumnya yang diumumkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 hanya tumbuh sebesar 5,03 persen sedangkan pada tahun 2023 Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen.

Selain dari perhitungan statistik, perlambatan ini juga dipengaruhi oleh kinerja pertumbuhan ekonomi di triwulan-IV 2024 yang ada di level lima persen yakni 5,02 persen. Capaian tersbut juga lebih rendah dari tahun 2023 yang mencapai 5,04 persen. Salah satu faktor utama penyebab pertumbuhan Indonesia melambat adalah ekspor yang melemah dan impor yang mengalami peningkatan

Dilansir dari VOA Indonesia, Amalia melaporkan semua sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh positif. Ia menjelaskan, sektor industri yang berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional sepanjang tahun 2024 adalah pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan.

Kemudian, jika dilihat dari sisi komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional yang kontribusinya mencapai 54,04 persen. Namun jika dilihat dari tahunan, lebih baik tahun ini dibanding tahun 2023 karena pada tahun ini 4,94 persen sedangkan tahun 2023 4,82 persen.

“Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 ini melambat , bahwa pertumbuhan dari konsumsi rumah tangga dan PMTB lebih baik dari tahun 2023. Tapi kalau dilihat dari grafik source of growth, satu komponen yang menahan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi adalah dari net ekspor, karena net ekspor memberikan sumbangan walaupun tetap positif tetapi karena positifnya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2023, maka sumbangan terhadap pertumbuhannya terlihat negatif 0,21 persen. Jadi ini salah satu faktor yang agak menahan dari pertumbuhan yang lebih tinggi,” ungkap Amalia yang dikutip dari VOA Indonesia.

Artikel Lainnya :  Agus Satria Apresiasi Kinerja KPK RI Usut Suap di Tubuh Kemenhub

Namun tidak usah khawatir, karena pertumbuhan ekonomi tanah air relatif akan kuat pada tahun 2025 dan masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan peningkatan aktivitas investasi. Ditambah hal ini juga didukung dengan langkah Bank Indonesia yang telah menyesuaikan kebijakan moneternya untuk fokus tidak hanya pada stabilitas namun juga mendorong pertumbuhan. (Salsa Solihatunnisa)**

 

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.