BANDUNG BARAT, INSPIRA – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif tak mau tinggal di rumah dinas yang berada di kawasan kompleks perumahan mewah. Inspektur IV Itjen Kemendagri ini lebih memilih tinggal dekat dengan permukiman kelas menengah.
“Saya tidak mau menempati rumah dinas yang berada di kompleks perumahan mewah dengan pengamanan berlapis-lapis. Saya lebih suka tinggal dekat dengan permukiman biasa, lebih dekat dengan warga,” kata Arsan Latif, Rabu (20/9/2023).
Ia mengungkapkan, dari dulu dirinya selalu memilih tinggal di rumah dinas yang berdekatan dengan permukiman warga. Menurutnya kedekatan dan silaturahmi akan lebih terjalin jika rumah tinggal berbaur dengan masyarakat.
Selama ini, Bupati Bandung Barat menempati rumah dinas yang berada di kompleks perumahan elit, Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang. Dikabarkan, rumah dinas yang disiapkan untuk Pj Bupati oleh Pemkab Bandung Barat.
“Dengan tinggal di rumah dinas yang berdekatan dengan warga, tentunya akan lebih memudahkan warga untuk menemui kepala daerahnya. Saya juga minta kepada petugas keamanan rumah dinas untuk tidak mempersulit warga yang hendak bertemu dengan saya, persilahkan saja,” tuturnya.
Namun, lanjutnya, selama dirinya menemui warga harus didampingi oleh Sekda KBB Ade Zakir. Sebab, sekda-lah yang mengetahui dan memahami kondisi sekarang KBB.
“Saya harus didampingi sekda, biar beliau juga tahu apa sih sebenarnya yang diinginkan warga. Saya ingin keberadaan rumah dinas ini menjadi rumah aspirasi bagi warga,” tandasnya.
Ia mengaku belum mengetahui rumah dinas yang akan ditempatinya. Selama belum ada, Arsan dan keluarganya untuk sementara tinggal di hotel. Meski belum ada rumah dinas, ia akan mulai bekerja setelah selesai dilantik.
“Untuk sementara tinggal di hotel dulu sampai ada rumah dinas,” kata Arsan yang sudah memboyong keluarganya dari Jakarta.
Pernyataan Arsan Latif soal rumah dinas itu sekaligus menjawab aspirasi yang disampaikan warga Bandung Barat. *(trijuna)
