RELIGI, INSPIRA – Bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah orang lain dengan tujuan mempererat tali silaturahmi. Sedangkan, adab bertamu merupakan sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum seseorang mengunjungi suatu tempat.
Menurut pandangan agama Islam, tujuan utama dari bertamu adalah untuk menyambung tali persaudaraan atau silaturahmi. Allah SWT memerintahkan setiap umat muslim agar senantiasa menyambung tali silaturahmi atau menjaga hubungan yang baik dengan orang tua, kerabat, saudara dan dengan orang mu’min lainnya.
Mempererat tali silaturahmi juga dapat dilakukan baik dengan tetangga, sanak keluarga, teman sejawat agar terciptanya rasa kasih saying, hidup rukun, saling membantu maupun gotong-royong antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, sebelum bertamu ke rumah orang lain ada beberapa adab yang harus diperhatikan. Berikut adab bertamu menurut pandangan agama Islam yang penting untuk Anda perhatikan:
Meminta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali
Saat bertamu kita dianjurkan untuk memberi salam atau minta izin, batasannya sebanyak tiga kali. Jika kita telah memberi salah sebanyak tiga kali namun masih saja tidak ada balasan, maka kita harus menunda kunjungan tersebut. Sesuai dengan firman Allah berikut:
“Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S An-Nur 24:28).
Memberi Isyarat dan salam ketika Datang
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (Q.S An Nur 24:27)
Menggunakan Pakaian yang rapi dan pantas
Saat bertamu, maka gunakanlah pakaian yang rapih dan pantas, sebab tamu yang menggunakan pakaian rapi akan lebih dihormati oleh tuan rumah. Seperti firman Allah pada Q.S Al Isra 17:7):
“Jika kamu berbuat baik(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jka kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri…”
Memperkenalkan diri sebelum masuk
Jika tuan rumah belum mengenal kita, maka hendaknya kita memperkenalkan diri terlebih dahulu. Sesuai dengan hadits yang berbunyi:” Dari Jabir ra Ia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah saw lalu aku mengetuk pintu rumah beliau. Nabi Muhammad saw bertanya:” Siapakah itu?” Aku menjawab:”Saya” beliau bersabda: “Saya, saya…!”Seakan-akan beliau marah”(HR Bukhari).
Tamu laki-laki dilarang masuk ke dalam rumah apabila tuan rumahnya adalah seorang Perempuan
Perempuan yang berada di rumah sendirian dianjurkan untuk tidak memberikan izin masuk kepada tamunya yang berlawanan jenis. Mempersilahkan laki-laki masuk ke dalam rumah sama halnya dengan mengundang bahaya bagi dirinya sendiri, jadi tamu tersebut cukup ditemui diluar saja.
Baca Juga:https://inspira.tv/pentingnya-sikap-toleransi-dalam-pandangan-agama-islam/
Masuk dan duduklah dengan sopan
Ketika tuan rumah sudah mempersilahkan masuk, hendaknya tamu masuk dan mulai duduk dengan sopan serta menjaga pandangannya. Pasalnya, pandangan yang tidak dibatasi dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah.
Menerima jamuan yang telah disiapkan oleh tuan rumah
Jika tuan rumah memberikan jamuan, maka tamu harus menerima jamuan tersebut dengan senang hati. Jika tuan rumah sudah mempersilahkan untuk menikmati jamuan tersebut, maka tamu sebaiknya menikmatinya dan mulailah menikmati jamuan tersebut dengan bacaan basmalah dan diakhiri dengan membaca hamdalah.
-PNA
Sumber:An-nur.ac.id
Sumber foto: indozone.id