BANDUNG INSPIRA – Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia termasuk Kota Bandung. Dalam upaya menurunkan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaksanakan audit kasus stunting di sejumlah wilayah yang teridentifikasi berisiko stunting.
Dokter Spesialis Anak Bidang Nutrisi, Julistio Djais menyampaikan, stunting adalah kondisi yang terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun.
“Dampaknya dapat mengakibatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang terganggu, membahayakan masa depan anak,” kata Julistio saat audit kasus stunting di Kelurahan Wates, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis (20/6/2024).
Menurut Julistio, pencegahan stunting tidaklah sulit jika dilakukan dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah penting untuk mencegah stunting:
1. Nutrisi Ibu Hamil
“Pertama, ibu hamil perlu mendapatkan asupan makanan yang bergizi seimbang. Program pemberian suplemen tambahan, seperti tablet tambah darah, sangat penting untuk dijalankan dengan baik,” kata Julistio
“Nutrisi yang baik selama kehamilan memastikan janin mendapatkan gizi yang diperlukan untuk tumbuh optimal,” tambahnya.
2. ASI Eksklusif
Kemudian, kata Julistio, setelah lahir, bayi harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama.
“ASI adalah sumber gizi terbaik untuk bayi, membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Setelah enam bulan, ASI tetap diberikan bersama makanan pendamping ASI (MPASI),” katanya.
3. Makanan Pendamping ASI (MPASI)
MPASI yang diberikan harus berkualitas, mengandung sumber protein hewani dan nabati, serta sayuran.
“Ibu perlu diajarkan cara menyiapkan dan memberikan MPASI yang benar agar anak mendapatkan gizi seimbang,” jelasnya.
4. Edukasi dan Konseling
Menurut Julistio, edukasi dan konseling dari petugas kesehatan sangat penting.
“Mereka harus secara terus-menerus memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang pentingnya gizi dan cara memberikan makanan yang benar,” terangnya.
“Orang tua perlu dibekali pengetahuan tentang cara mencegah stunting dan pentingnya gizi seimbang,” tambah Julistio.
5. Perhatian Khusus pada Bayi Prematur
Bayi yang lahir prematur memerlukan penanganan khusus dan rujukan ke layanan kesehatan yang memadai.
“Penting bagi orangtua untuk memahami kebutuhan khusus bayi prematur untuk mencegah stunting,” jelasnya.
6. Peran Ahli Gizi dan Petugas Kesehatan
Ahli gizi harus secara terus-menerus memberikan bimbingan terkait makanan yang baik bagi ibu dan anak.
“Petugas kesehatan di puskesmas perlu meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat, memastikan ibu-ibu memahami pentingnya pencegahan stunting,” tutur dokter spesialis anak.
7. Kesadaran Pentingnya Pencegahan Stunting
Julistio mengatakan, edukasi yang konsisten dan komprehensif akan membantu ibu-ibu memahami dan menganggap penting upaya pencegahan stunting.
Menurutnya, Pencegahan stunting yang dimulai sejak kehamilan dan dilakukan secara berkelanjutan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan setelah stunting terjadi.
“Dengan langkah-langkah ini, kita dapat bersama-sama mencegah stunting dan memastikan masa depan anak-anak di Kota Bandung yang lebih baik dan cerah,” tandasnya. **