BANDUNG INSPIRA – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur pada Jumat (14/04/2025). Setibanya di Kupang, ia mengapresiasi provinsi tersebut sebagai tanah yang kaya akan kearifan lokal, tradisi, dan semangat kebudayaan yang luar biasa.
Bersama Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, ia mengawali kegiatan dengan berdiskusi dalam seminar “Bedah Frasa Ayo Bangun NTT–Pembangunan Berbasis Kebudayaan” yang diselenggarakan Forum Pemuda Nusa Tenggara Timus (FP-NTT) Kota Kupang.
Seminar tersebut menjadi tempat berbagi gagasan untuk kemajuan kebudayaan nasional dan daerah. Menurutnya, pemerintah pusat, daerah, pelaku budaya, dan masyarakat perlu bersinergi menjadikan budaya sebagai fondasi utama pembangunan.
“Dengan lebih dari 1.300 suku bangsa dan 718 bahasa daerah, Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya luar biasa, Mega-Diversity. Potensi ini harus menjadi kekuatan pemersatu dan sumber daya strategis dalam membangun negeri,” tulis Fadli di akun X pribadinya.
Ia menyoroti potensi NTT yang menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari 37 Warisan Budaya Tak Benda hingga ratusan motif tenun. Begitu pula dengan situs sejarah yang terdapat di NTT. Kekayaan tersebut dinilai dapat menyejahterakan masyarakat lokal.
“Berbagai ekspresi budaya hingga situs-situs sejarah di NTT dapat menjadi sumber ekonomi kreatif yang menyejahterakan masyarakat sekaligus memperkuat identitas lokal,” lanjutnya.
Selain itu, Fadli menyebut NTT memiliki warisan arkeologis yang luar biasa. Penemuan Homo Floresiensis di Gua Liang Bua menjadi penemuan paleoantropologi terpenting dalam sejarah manusia. Hal ini juga memperkaya narasi Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia.
“Berbagai ekspresi budaya seperti tenun ikat, ritual adat, hingga bahasa-bahasa daerah. Potensi ekonomi budaya di NTT juga sangat besar, mulai dari kerajinan tangan, pariwisata berbasis budaya, hingga produk lokal yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja,” lanjut Fadli.
Dengan hal tersebut Fadli dan Kementerian Kebudayaan berharap adanya kolaborasi dan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT agar semua kekayaan budaya ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diberdayakan, dan mampu berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Rifqi Sibyan Kamil)**