BANDUNG INSPIRA,- Palang Merah Indonesia (PMI) mengaku masih kesulitan untuk mencari pendonor sukarela, kondisi tersebut pun berdampak kepada minimnya stok darah. Padahal, angka kasus covid-19 di Kota Bandung sudah mulai melandai, namun belum mengembalikan angka pendonor sukarela seperti sebelum pandemi.
Kepala Bidang Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Uke Muntimanah menjelaskan, pihaknya masih kesulitan untuk memenuhi ketersediaan stok darah yang idealnya harus mencapai 500 labu per hari. Bahkan, dikatakan stok darah aman itu ketika tersedia untuk 4 hari kedepan.
“Tapi setelah pandemi ini sangat sulit untuk memiliki stok darah. Tetapi paling tidak kita mempunyai kebutuhan harian, sudah terpenuhi. Yang seharusnya bisa mendapatkan 500 labu/hari, kini kita masih sanggup sampai 250 labu per hari,” kata Uke di Kota Bandung Jabar, Selasa (17/5/2022).
Oleh karna itu, PMI Kota Bandung membuka layanan selama 24 jam. Pendonor darah, dapat mendonorkan darahnya melalui mobil unit atau pun datang langsung ke komunitas-komunitas atau gereja, masjid dan lokasi lainnya. Terlebih, saat libur panjang lebaran kemarin, Uke mengatakan pihaknya mendapatkan lumayan peningkatan untuk pendonor dari keluarga dan juga komunitas.
“Kalau sebelum pandemi, 90 persen itu donor sukarela. Saat pendemi ini paling sedikit 60 persen, salah satunya donor keluarga dan donor pengganti untuk merangsang pendonor dari keluarga pasien. Selain itu juga bekerja dengan pihak Rumah Sakit sangat membantu,” ucapnya.
Lebih jauh pihaknya berharap mendapatkan pendonor sukarela sekitar 99 persen yang bisa dilakukan dengan mobil unit atau jemput bola. Pasalnya, pada tahun 2019 sebelum pandemi, PMI dapat mengeluarkan mobil unit hingga 7 per hari, kini mobil unit yang digunakan hanya 2 sampai dengan 3 perhari karena berkurangnya para pendonor.
“Dari jumlah tersebut darah yang dihasilkan yaitu sekitar 200 labu per hari, walau begitu yang penting bisa memenuhi kebutuhan harian stok darah,” tuturnya.
Uke juga menambahkan, dengan situasi saat ini masyarakat yang membutuhkan labu darah bisa lebih bersabar. Sebab pihaknya pun harus mencari stok darah, hingga harus melewati seleksi laboratorium, dan kepada warga yang membutuhkan labu darah juga diimbau untuk tahu persyaratan yang diwajibkan.
Persyaratan tersebut, lanjutnya, masyarakat yang membutuhkan darah harus menyertakan surat permintaan yang ditandatangani oleh Rumah Sakit atau dokter. Karena diakuinya, PMI kerap menerima permintaan tanpa adanya surat keterangan dari pihak RS atau dokter.
“Kadang-kadang tidak sedikit warga yang datang langsung minta atas nama sendiri, tidak membawa surat permintaan dari RS atau dokter. Surat itu salah satunya bertujuan agar kita yakin kalau darah yang diminta adalah benar-benar untuk yang membutuhkan. Nah, jika sudah memiliki surat permintaan tersebut maka akan kami proses dengan kurang lebih 45 menit. Hanya itu dan tidak sulit, namun jika stok tidak ada, kami juga akan semaksimal mungkin mengupayakan,” bebernya. (TRI)