BANDUNG INSPIRA – Sejumlah orang sering kali mengalami lemas dan sakit kepala saat berbuka puasa. Keadaan ini disebabkan oleh konsumsi makanan maupun minuman yang manis saat berbuka.
Mengonsumsi makanan maupun minuman manis sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita saat berbuka, hal tersebut memang dirasa nikmat serta dapat memberikan sensasi yang segar setelah satu hari berpuasa.
Rasa sakit kepala yang timbul akibat konsumsi makanan maupun minuman manis disebut sebagai sakit kepala postprandial yang artinya “setelah makan”atau dalam hal ini berkaitan dengan berbuka puasa.
farmaku.com
Lalu, apa yang menyebabkan rasa pusing saat berbuka puasa?
Sejumlah orang biasanya mengalami rasa pusing setelah mengonsumsi makanan yang berlebihan. Kondisi tersebut disebabkan karena mengonsumsi makanan manis saat berbuka yang dapat meyebabkan lonjakan asupan gula serta pengeluaran atau sekresi insulin.
Insulin merupakan suatu hormon yang berfungsi untuk memasukkan gula ke dalam sel tubuh serta dapat memicu penurunan kadar gula darah. Pengeluaran insulin yang berlebih dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah. Hal tersebutlah yang menyebabkan pusing dan lemas setelah mengonsumsi makanan manis dalam porsi yang berlebih. Keadaan ini dinamakan dengan hipoglikemia reaktif yang ditandai dengan rasa sakit kepala sekitar 4 jam setelah makan.
Ada beberapa sebutan untuk sakit kepala diantaranya ” brain freeze” atau “ ice cream headache” yang terjadi karena konsumsi makanan maupun minuman yang dingin atau beku.
Baca juga: Jarang Disadari, Berikut Ciri-Ciri Tubuh yang Mengalami Kelebihan Lemak!
Sakit kepala ini sering kali dialami oleh seseorang yang sedang berpuasa setelah mengonsumsi hidangan berbuka puasa seperti es campur atau takjil yang manis.
Beberapa cara untuk mencegah pusing setelah berpuasa
- Kurangi konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi.
- Lakukan olahraga untuk menurunkan pengeluaran insulin dengan menyesuaikan dengan kondisi tubuh saat menjalankan puasa.
- Usahakan untuk berbuka dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein maupun non protein.
- Usahakan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi.
- Kurangi konsumsi makanan maupun minuman yang dingin saat berbuka puasa, misalnya dengan memilih air hangat saat berbuka.
Itulah penjelasan mengenai hipoglikemia reaktif saat berbuka puasa. Bagi Anda yang sering mengalami kondisi ini disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter agar mendapat penanganan lebih lanjut.
– Pipit Nur Aisyah
Sumber: Klikdokter.com
Sumber foto: dw.com