BANDUNG INSPIRA,- Siapa yang sudah pernah naik menara kembar masjid Raya Bandung yang berada di Alun-alun? Sepasang menara tersebut merupakan bangunan tambahan pada saat dilakukan perombakan yang akhirnya dibuka untuk umum.
Apalagi di bulan Ramadan, menara tersebut kerap menjadi lokasi ngabuburit. Warga pun berbondong-bondong ingin menyaksikan keindahan Kota Bandung diatas menara.
Tak banyak yang tahu, masjid Raya Alun-alun Bandung yang kini di lihat merupakan hasil rancangan 4 orang perancang kondang dari Bandung yakni Ir. H. Keulman, Ir. H. Arie Atmadibrata, Ir. H. Nu’man dan Prof. Dr. Slamet Wirasonjaya.
Bangunan tambahan yang dilengkapi dengan sepasang menara yang ternyata rencananya setinggi 99 meter tersebut, dibangun di atas lahan yang sebelumnya merupakan ruas jalan alun-alun barat di depan masjid.
“Tinggi menara kembar Masjid Raya Bandung memang rencananya 99 meter sesuai dengan jumlah Asmaul Husna. Menara tersebut didirikan diatas permukaan tanah,” ungkap Edi Komarudin selaku Kepala Bidang Idaroh DKM Masjid Raya Bandung, saat ditemui di ruang kantor DKM Masjid, Rabu (6/4/2022).
Namun kemudian, jelasnya, dikurangi menjadi 81 meter. Pasalnya terkait dengan keselamatan penerbangan sebagaimana masukan dari pengelola Bandara Husein Sastranegara – Bandung. Menariknya dua menara kembar yang mengapit bangunan utama masjid tersebut, sebelum pandemi Covid-19 terjadi dibuka untuk pengujung.
Saat berada dipuncak menara yaitu dilantai 19, kita akan disuguhkan oleh pemandangan indah 360 derajat Kota Bandung. Dengan mengeluarkan kocek Rp 7000 pengunjung dapat naik hingga puncak dan mengabadikan moment ‘diatas awan’ tersebut.
Alhasil saat itu, menara kembar Masjid Raya Bandung menjadi salah satu destinasi wisata. Bahkan, tidak sedikit warga luar Kota Bandung yang sengaja singgah di menara yang jadi idola pada saat itu.
Namun, saat pandemi Covid-19 menyerang Kota Bandung, diikuti oleh naiknya kasus aktif Covid-19, wisata menara kembar pun ditutup hingga kini. “Ya kami tutup sesuai dengan instruksi dari Pemerintah Provinsi. Meski banyak yang memaksa untuk naik akan tetapi, tidak bisa kami kabulkan karena tidak ada izin. Dan kemarin juga begitu,” papar Edi.
Pada kesempatan yang sama, Uwoh selaku Tim Sekretariat Masjid Raya Bandung mengatakan belum ada intruksi apapun terkait pembukaan kembali menara kembar Masjid Raya Bandung.
“Satu bulan lalu, pihak ketiga yang mengelola wisata menara kembar tersebut, sudah memberikan surat ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) guna dilakukan pengecekan lift dan juga infrastrutur lainnya,” ujarnya.
Sementara, untuk izin pembukaan menara kembar tinggal menunggu instruksi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. “Ya semoga saja bisa kembali dibuka, namun tetap harus menerapkan
Protokol Kesehatan,” imbuhnya seraya mengatakan pihaknya belum mengetahui kapan menara tersebut akan dibuka untuk umum kembali. (Tri)