BANDUNG INSPIRA – Perkembangan industri musik di era digital telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, sejalan dengan perkembangan teknologi dan internet. Teknologi digital telah mengubah cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Internet memiliki peran yang sangat penting dalam pemasaran musik secara digital melalui infrastruktur teknologi berupa platform dimana musik dapat dengan mudah untuk didistribusikan, diputar, dan diakses melalui format digital.
Platform musik digital terkemuka diantaranya Spotify, Apple Music, Amazon Music, YouTube Music dan lain sebagainya, merupakan tempat di mana musisi dapat mengunggah karya musiknya dan mendapatkan kesempatan untuk memasarkan karyanya tersebut hingga mencapai audiens global tanpa harus bergantung pada toko fisik atau label rekaman tradisional. Hal ini memberikan musisi kendali penuh atas distribusi musik, serta membebaskannya untuk mengeksplorasi berbagai genre dan menghasilkan karya-karya yang lebih eksperimental. Musik digital dan platform–platform ini telah mengubah cara orang mendengarkan dan berinteraksi dengan musik. Platform-platform ini memudahkan audiens untuk mengakses musik melalui berbagai perangkat, termasuk smartphone, komputer, dan perangkat lainnya. Mereka pun menawarkan opsi berlangganan bulanan untuk menghapus iklan dan mendengarkan musik secara offline.
“Mata kuliah yang diberikan di Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) antara lain bertujuan membantu mahasiswa memanfaatkan potensi teknologi digital untuk menjadi musisi serba bisa yang tidak hanya tampil di atas panggung tetapi juga mengelola produksi dan pemasaran musik mereka secara mandiri dan mencapai audiens yang lebih luas” ungkap Ketua Sekolah Tinggi Musik Bandung, Dini Ardiningsih.
Beberapa mahasiswa STiMB yang telah berhasil memproduksi karya dan memasarkannya melalui platform music Spotify antara lain adalah HVRSHXY dengan lagu Mantrashiva yang release pada tanggal 26 Oktober 2023 dan sudah mencapai lebih dari 11.000 pendengar. Mahasiswa lain adalah Dorin yang produktif mengeluarkan karyanya antara lain lagu Ruang Singgah, Sudah Saatnya, Penggawa Garuda dan 7 lagu lain sejak Juli tahun 2022. Andri Ligar dengan lagu Rey’s Balcony, Jamming in the Park, dan beberapa lagu lainnya, mereka menjadi contoh dari beberapa mahasiswa STiMB yang produktif dalam membuat karya dan memasarkan hasil karyanya dengan cara mandiri.
Sekolah Tinggi Musik Bandung senantiasa mendorong agar mahasiswanya tidak hanya belajar tentang aspek kreatif dari musik tetapi juga memahami bagaimana mengelola karier musik mereka sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkembang sebagai artis/performer sekaligus menjadi pengusaha musik yang cerdik, menjadikan STiMB sebagai lembaga yang relevan dan adaptif dalam dunia musik yang terus berubah.
Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) didirikan tahun 2001 tepatnya tanggal 18 Oktober 2001 dan resmi bergabung dengan Yayasan Taruna Bakti pada Juli 2023. STiMB memiliki dua (2) program studi, yaitu program studi S1 jurusan Seni Musik dan program studi D3 jurusan Penyaji Musik. Hampir 80% lulusan STiMB bekerja sesuai dengan bidang keilmuannya, antara lain Performer, Arranger, Komposer, Dosen Musik, Guru Seni Musik, Pengajar Kursus dan Private di Bidang Musik, Pemilik Kursus Musik, dan Pemilik Wedding Organizer. Sementara yang lainnya berkarir sebagai PNS Angkatan Darat, Pegawai Bank, dan memilih bergerak di bidang bisnis namun tidak lepas dari dunia musik. (Anis)**