Bandung Inspira – Menyambut bulan suci ramadan, brand lokal asal Bandung Ethica siap ramaikan pasar busana muslim di tanah air. Bergaung lewat ciri khas pakaian sarimbit atau keluarga, ramadhan tahun ini akan hadir dengan puluhan model teranyar.
Hal itu diungkapkan oleh Founder Ethica, Asep Mulyadi, menurutnya trend munculnya Ethica di dunia fashion lokal karena pakaian sarimbit.
“Jadi sarimbit itu adalah busana keluarga yang serupa misal pasangan suami istri, atau orang dengan anak-anak, serta keluarga besar. Tema dan modelnya serupa, itulah salah satu produk yang menjadi unggulan kita,” jelas Asep Mulyadi saat ditemui dicara Indonesia Hijab Walk (IHW) belum lama ini di Trans Convention Center Bandung.
Bahkan, Asep pun membocorkan pada ramadan tahun ini, Ethica siap mengeluarkan sekitar ratusan model sarimbit yang bisa diburu dengan tema ‘La Authentica’ dengan warna-warna yang soft dan bahan yang adem.
“Bulan ramadan yang semakin dekat, menjadi momentum utama bagi Ethica untuk lebih memperkenalkan brand kami di pasar busana muslim. Dengan harapan agar Ethica dapat menemani masyarakat dalam setiap moment yang bermakna,” ujarnya.
Untuk itu pula, Ethica berpartisipasi pada acara IHW yang digelar selama 3 hari berturut-turut di Trans Convention Center yakni Jumat-Minggu (10-12/3/2023). Ethica hadir menampilkan koleksi dengan tema ‘Juvenescent’, yang dihadiri oleh Sonny Septian dan Fairuz A. Rafiq selaku Brand Ambasador Ethica.
Hadir pada fashion show exclusive di hari pertama, Ethica menampilakan sembilan karya yang memukau. Pemilihan tema Juvenesecent, yakni menggambarkan seorang ratu yang gembira, dituangkan dalam pemilihan warna pastel dengan gaya victoria.
“Yang jelas tidak sekedar berpartisipasi pada gelaran fashion show, Ethica juga hadir lewat booth area foyer untuk lebih mendekatkan diri dengan para audiens. Alhamdulillah direspon sangat baik,” tuturnya.
Lebih jauh Asep Mulyadi membeberkan, sejak hadirnya Ethica di dunia fashion, permintaan selalu mengalmi peningkatan. Terlebih, diakuinya saat pandemi tiba dan pasca pandemi, permintaan relatif stabil dan meningkat.
“Bisa jadi karena saat pandemi pengaruh media sosial cukup membantu peningkatan permintan dari konsumen. Terlebih masyarakat kita ketika pendemi mau tidak mau silaturahmi dilakukan dirumah. Namun, keinginan mereka untuk mengabadikan moment tersebut besar, apalagi untuk diupload di media sosial. Alhamdulillah dari situ permintaan sangat besar,” tandas Asep. (Tri Widiyantie) **