BANDUNG, INSPIRA – Sejumlah Calon Anggota Legislatif dari Partai Gelora Indonesia, menggelar konsolidasi dan workshop Dakwah Upgrading Pemberdayaan Ekonomi Keummatan, bersama lebih dari 300 Mubaligh di kawasan Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Minggu (28/1/2024).
Rina Adeline Sumantri, Caleg DPR RI dari Partai Gelora menuturkan penyampaian dakwah saat ini harus mengikuti perkembangan jaman agar pesan keagamaan dapat diterima hingga lapisan masyarakat pelosok.
“Perkembangan jaman ini juga harus disikapi dan dimanfaatkan oleh para Mubaligh dalam penyampaian dakwah. Nah disini kita dorong para Mubaligh untuk melek teknologi dan memanfaatkan berbagai flatform media sosial,” kata Rina Adeline Sumantri.
Menurut Rina, cara menyampaikan pesan keagamaan di masa sekarang harus terlebih dahulu membaca kriteria penerimanya.
“Sekarang kan jamannya medsos, banyak generasi milenial bahkan kalangan orang tua pun menggunakan medsos, nah disitulah bisa dimanfaatkan para Mubaligh dalam berdakwah,” ujarnya.
Dikatakan Rina, upgrading peningkatan ekonomi keummatan ini bertujuan agar para guru agama dan pendakwah bisa total dalam berdakwah.
“Tujuan kegiatan hari ini adalah upgrading ekonomi keummatan dengan tujuan agar para guru agama, para Da’i maupun pendakwah, bisa dengan total mengajarkan tentang agama, dan menyampaikan pesan dakwah secara masif ke seluruh elemen masyarakat,” bebernya.
Upgrading ini, kata Rina, bisa mendongkrak angka perilaku yang baik. Menurut Rina saat ini sedang terjadi krisis budi pekerti.
“Coba ja kita lihat di media sosial sekarang, itu dalam perdebatan yang diserang orangnya, seperti dalam debat Capres itu kan yang diserang orangnya. Jadi kita katakan bahwa budi pekerti itu harus kita perhitungkan,” ujarnya.
Menurut Rina yang juga merupakan pakar psikologi anak menjelaskan, budi pekerti berada pada urutan pertama dalam kehidupan sosial di masyarakat.
“Sebetulnya ketika kita menjunjung tinggi budi pekerti, maka etika pun akan muncul dengan sendirinya,” kata dia.
Para pendakwah dan Mubaligh ini, lanjut Rina adalah tombak dalam mengembalikan budi pekerti yang luhur.
“Makanya para pendakwah, para Mubaligh ini adalah tombak ke depan agar generasi kita penuh dengan budi pekerti yang baik,” ujarnya.
Rina mengatakan, dirinya sedih melihat kondisi moral saat ini dimana rasa saling menghargai antar sesama sudah mulai hilang.
“Sedih ya, kita lihat kondisi saat ini. Oleh karena itu kita di Partai Gelora terus berkomitmen untuk selalu mendorong akhlak yang baik, beramal sholeh, dan mengedepankan budi pekerti baik untuk ditularkan ke yang lainnya,” tuturnya.
“Alhamdulillah ya antusiasnya luar biasa sekali sampai lebih dari 300 Mubaligh hadir mengikuti konsolidasi ini,” pungkas Rina.
Sementara itu, Kabid Lingkungan Hidup Gelora Indonesia, Rully Syumanda menuturkan bahwa penyampaian dakwah saat ini jangan disamakan dengan dulu.
“Jadi ya menyampaikan dakwah itu jangan langsung diperkenalkan dengan syurga dan neraka ya, itu salah. Harusnya kita tekankan dulu adab dan ilmu itu akan menyusul. Karena semuanya pun mengajarkan adab dahulu pada awalnya,” ucap Rully yang merupakan Caleg DPRD Kota Bandung itu.
Rully menyampaikan, penyampaian dakwah tersebut harus dikemas dengan baik dan menarik agar dapat diterima seluruh masyarakat.
“Betul kata ibu Rina tadi bahwa penyampaian dakwah itu harus dikemas untuk memenuhi kehausan generasi milenial ya,” katanya.
“Selama ini kan kita ini mendapat ajaran-ajaran metode jurrasic (kuno) ya, dari kakek ke bapak, dari bapak ke anak, anak ke cucu. Mungkin pada masa lalu itu dapat diterima tapi sekarang kan beda,” imbuh Rully.
Menurut Rully, gempuran informasi saat ini telah menyebabkan terbukanya pemikiran setiap generasi sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diserap dengan mudah.
“Gempuran-gempuran informasi yang saat ini terjadi, dapat mudah diterima siapapun ya. Oleh karenanya betul tadi para pendakwah, guru agama saat ini harus bisa memanfaatkan itu sebagai saluran penyampaian pesan agama,” tandasnya. *(roska)