BERITA INSPIRA – Pada perdagangan hari Kamis (23/2/2023), nilai kurs rupiah berhasil menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). AS untuk menilai gerak rupiah di perdagangan Jumat (24/2/2023), investor selanjutnya menunggu rilis inflasi Price Consumption Expenditure (PCE).
Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong menyatakan rupiah menguat oleh koreksi pada dolar AS, walaupun tidak terlalu besar. Investor masih wait and see menantikan data inflasi PCE, saat ini.
Akan tetapi, Lukman mencermati penguatan rupiah tidak akan berlangsung lama. Rupiah cenderung akan bergerak datar dengan potensi melemah terbatas.
Baca Juga: https://inspira.tv/sidang-kode-etik-richard-eliezer-tetap-anggota-polri/
Kenaikan pada income dan spending The Fed akan menahan penurunan inflasi. Namun, proyeksi kenaikan besar pada spending dari -0,2% menjadi 1,3% dan income dari 0.2% menjadi 1% akan menjadi sorotan penting.
Lukman memprediksikan rupiah akan berada di rentang Rp 15.150 per dolar AS – Rp 15.250 per dolar AS. Sedangkan, Reny memperkirakan rupiah spot akan berada pada level Rp 15.150 per dolar AS – Rp 15.245 per dolar AS di perdagangan Jumat (24/2/2023).
-Prise
