BANDUNG INSPIRA – Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa pemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan akan terus berlangsung karena emisi gas rumah kaca terus meningkat, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menguranginya.
“Pemanasan global mencapai rekor baru pada 2023, melampaui rekor tahun 2016. Tahun 2024 diperkirakan akan lebih panas lagi,” katanya, dilansir Antara (22/1/2024).
Kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat Celsius diprakirakan terjadi pada Mei 2024. Ia mencatat bahwa kombinasi fenomena El Nino dan perubahan iklim telah meningkatkan suhu global pada paruh kedua 2023. Dengan suhu rata-rata global sekitar 1,45 derajat Celsius, atau sekitar 0,12 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan dengan level pra-industri.
Menurut Organisasi Meteorologi (WMO) pada 2023, panas ekstrem telah berdampak negatif pada kesehatan manusia dan menyebabkan kebakaran hutan di berbagai wilayah.
Kini, pemerintah sedang berusaha untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan, mengelola sampah dan limbah dengan lebih baik, menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan, dan juga mengurangi emisi karbon di sektor transportasi. (Anis)**
