BERITA INSPIRANASIONALTERPOPULER

Kominfo Rekrut 250 Orang untuk Berantas Konten Hoaks

foto : kominfo

BANDUNG INSPIRA – Sebanyak 250 orang dipekerjakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk memverifikasi konten di internet. Hal tersebut merupakan salah satu tindakan tegas dari pemerintah untuk memerangi hoaks di sosial media. Plt Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Teguh Arifiyadi menyampaikan langsung perintah tersebut dalam sebuah acara di Yogyakarta

Acara yang dimaksud yaitu acara “Anak Bangsa Curhat.” Diselenggarakan oleh Kumparan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Rabu, 20 September 2023. Para pelamar fresh graduate akan mendapatkan kesempatan mendaftar kerja secara berkala setiap tahunnya. Hal ini disampaikan Teguh pada acara tersebut

Bahkan kabarnya, karyawan akan ditawarkan gaji sebesar Rp7,5 juta tiap bulannya untuk mengisi posisi kosong monitoring konten hoaks ini. Menariknya lagi, posisi di bidang IT juga dibuka untuk umum oleh Kominfo dengan gaji di atas Rp10 juta per bulan.

“Tim monitoring konten. Jadi isu apa pun di Indonesia kami monitor,” kata Teguh Arifiyadi dalam acara Anak Bangsa Curhat seperti di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sebenarnya, Teguh tak terlalu khawatir dan panik dengan ancaman hoaks terhadap generasi milenial atau generasi Z. Karena dia yakin, mereka mempunyai kemampuan untuk mengkonfirmasi hoaks dengan mudah dan cepat.

Teguh sendiri memang sering menjadi ahli dalam kasus UU ITE. Masalahnya pun kalau ditotal mencapai 1.500 kasus. Kasus hoaks ataupun ujaran kebencian menjadi penyumbang kasus terbanyak. Kata Teguh, kebanyakan pelakunya adalah ibu-ibu. Yang menjadi masalah digital imigran itu para orang-orang tua yang baru kenal dengan internet, sehingga mereka mudah mempercayai informasi palsu.

“Mereka menyebarkan hoaks di Depok. Pagi-pagi bangun tidur ada Whatsapp grup pengirim salah satu ustaz, dia Cuma baca judulnya langsung share,” ceritanya.

Teguh juga merespon tentang perbedaan Pemilu 2019 dan 2024. Menurutnya, keadaan saat ini jauh lebih tenang dibanding menjelang Pemilu 2019 lalu. Menurut Teguh, sebanyak 656 hoaks pemilu pada 2019 beredar sembarangan. Sebagai perhitungan, kata dia, jumlah hoaks pemilu jelang Pemilu 2024 sudah mencapai 58 hoaks. Diprediksi akan lebih banyak hoaks yang muncul di tahun 2024.

Selain itu, ada faktor yang sebabkan tingginya jumlah hoaks, bukan karena tensi atau keadaan sedang memanas, namun karena cara membuat hoaks lebih mudah. Banyak fitur aplikasi dan teknologi canggih yang sekarang bisa digunakan.

“Tapi pemilihnya jauh lebih cerdas jadi tidak perlu terlalu khawatir juga,” tambahnya.

Dari hasil pengamatan, masyarakat kini sudah semakin pintar. Tak hanya itu, kata dia, ketiga bacapres saat ini adalah orang yang memiliki relasi yang sangat bagus dengan presiden.

“Itu membuat keadaan terkendali,” ujar Teguh.

Tujuan dari acara yang bertajuk “Anak Bangsa Curhat.” Ini yaitu untuk mendorong generasi muda lebih kritis menjelang pemilu dan tidak mudah termakan hoaks. (Kania)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.