BANDUNG INSPIRA – Baru-baru ini, DKI Jakarta kembali dilanda kasus kabel semrawut yang menyebabkan korban jiwa. Kejadian ini mengingatkan pada kasus sebelumnya yang menimpa mahasiswa bernama Sultan Rifat AlFatih. Kejadian tersebut mengakibatkan Sultan Rifat AlFatih menjadi seorang disabilitas setelah terjerat kabel optik di jalanan Jakarta.
Mulai bulan September 2023, Pihak Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) berencana untuk memindahkan semua kabel fiber optik yang tadinya terpasang di tiang udara di Jakarta ke dalam tanah. Langkah ini diambil setelah serangkaian insiden kecelakaan yang melibatkan kabel berantakan yang tergantung hingga ke jalan raya. Hingga saat ini, sudah tercatat tiga korban kecelakaan terkait kabel fiber optik pada tahun 2023, termasuk kasus tragis di mana seorang pengendara ojek online tewas setelah terjatuh akibat kabel tersebut..
Kabel tanam adalah konsep yang menarik untuk diterapkan di Indonesia, mengingat Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki tantangan infrastruktur dan lingkungan yang unik. Dengan pertumbuhan perkotaan yang cepat dan semakin padat, pemasangan kabel di bawah tanah bisa menjadi solusi yang memadai untuk berbagai masalah yang dihadapi oleh negara ini. Berikut beberapa alasan mengapa pemasangan kabel di bawah tanah seharusnya dijadikan prioritas:
1. Peningkatan Estetika Kota
Manfaat utama pemasangan kabel di bawah tanah adalah perbaikan visual dan estetika kota. Dengan menghilangkan jaringan kabel di atas tanah, pemandangan kota akan menjadi lebih bersih dan teratur, memberikan kesan yang lebih menarik dan modern.
2. Pengurangan Kerusakan Akibat Cuaca
Kabel yang dipasang menggantung di udara sebenarnya sangat rentan terhadap kerusakan akibat cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir. Dengan pemasangan kabel di bawah tanah, risiko kerusakan akibat faktor cuaca dapat dikurangi, mengurangi biaya perbaikan dan pemeliharaan.
3. Lingkungan yang Lebih Aman
Kabel di atas tanah dapat menjadi bahaya potensial bagi masyarakat, terutama anak-anak yang bermain di sekitar kabel tersebut. Dengan mengubur kabel di bawah tanah, risiko kecelakaan yang melibatkan kabel listrik dapat dikurangi.
Namun, perlu diingat bahwa pemasangan kabel di bawah tanah juga memiliki tantangan tersendiri. Biaya pemasangan yang tinggi, perluasan infrastruktur yang memakan waktu, dan koordinasi yang rumit antara berbagai pihak terkait menjadi faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Secara keseluruhan, pemasangan kabel di bawah tanah adalah investasi jangka panjang yang dapat memberikan manfaat besar bagi kota-kota di Indonesia. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan utilitas, dan masyarakat, transformasi menuju kota yang lebih modern, aman, dan berkelanjutan dapat terwujud.
