BANDUNG INSPIRA – Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan terkemuka di Singapura, International Paradise Connexions (IPC) Singapore resmi memulai program globalisasi di Indonesia pada Kamis (22/2/2024). Pada kolaborasi ini, sebanyak 110 siswa dari SMP Labschool UPI Cibiru Bandung mengikuti program pendidikan inovatif ini.
Program globalisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan global kepada para siswa melalui pembelajaran online dan program interaktif. IPC Group menyadari tantangan dalam digitalisasi di bidang pendidikan dan percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi, para siswa dapat memperoleh wawasan global yang berharga tanpa perlu melakukan perjalanan fisik, yang sering kali mahal atau tidak berkelanjutan.
Salah satu aspek unik dari program ini adalah penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) untuk meningkatkan pengalaman belajar. Dengan melibatkan siswa dalam lingkungan virtual yang menarik dan interaktif, IPC Group bertujuan untuk membuat pembelajaran tentang dunia menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
Sebagai bagian dari program ini, siswa dari Lab School Cibiru Bandung berkesempatan untuk mengunjungi berbagai lokasi secara virtual dan terlibat dalam program pertukaran kelas dengan sekolah bergengsi di Singapura. Pertukaran ini memungkinkan para siswa untuk berbagi pandangan tentang topik-topik ekonomi global, sehingga memperluas wawasan mereka dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan perspektif yang berbeda.
CEO IPC Group, Raj Kumar mengatakan telah berniat untuk memperluas jejaknya di seluruh wilayah di Indonesia, dengan komitmen untuk memberikan pengalaman pendidikan yang inovatif dan berdampak bagi para siswa.
“Saya memiliki perasaan yang kuat terhadap Indonesia karena saya mengemban studi di Malaysia. Saya pikir Indonesia adalah tempat yang memiliki peluang yang besar bagi siswa Singapur dari berbagai aspek,” ungkap Raj.
Selanjutnya Zahwa Sakinah, Bussines Developer Manager IPC Singapore turut membagikan harapannya terhadap pendidikan di Indonesia agar semua sekolah yang ada di Indonesia agar menerapkan metode belajar feature learning.
“Semoga lebih banyak sekolah-sekolah yang mencoba metode future learning ini, karena di Singapur sendiri IPC ini mensupport sebagian besar sekolah yang ada di Singapur,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, kepala sekolah SMP Labschool UPI Cibiru Bandung, Saeful Uyun mengatakan pihak sekolah ingin memberikan pengalaman berharga kepada para siswa dan siswi di sekolahnya.
“Saya mencoba memberikan sebuah pengalaman berharga bagi siswa kami. Kami memandang bahwa saat ini dunia telah memasuki abad yang luar biasa, penuh dengan digitalisasi. Maka kami memiliki kewajiban untuk menghantarkan siswa kami untuk melek literasi teknologi khususnya digital,” ujar Saeful. (Tina)**