BERITA INSPIRANASIONAL

Fakta di Balik Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh

BERITA INSPIRA – Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas yang tinggal di wilayah Rakhine (dahulu dikenal sebagai Arakan) di Myamnar (dahulu dikenal sebagai Burma). merupakan kelompok etnis minoritas yang mayoritas beragama Islam di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.

Sebagai kelompok etnis, Rohingya memiliki identitas budaya, bahasa dan sejarah yang unik. Namun, mereka telah menghadapi diskriminasi dan konflik di Myanmar, terutama setelah undang-undang kewarganegaraan pada tahun 1982 yang menyebabkan banyak Rohingya kehilangan status kewarganegaraannya. Hal ini membuat mereka menjadi salah satu kelompok terbesar di dunia tanpa kewarganegaraan dan menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, layanan kesehatan dan pekerjaan.

Sejarah kelompok Rohingya diwarnai oleh ketegangan etnis dan agama di Myanmar, yang mencapai puncaknya dalam krisis pengungsi pada tahun 2017. Serangan oleh kelompok bersenjata Rohingya terhadap pos keamanan Myanmar pada tahun tersebut memicu tanggapan keras dari militer, yang menyebabkan ratusan ribu Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Internasional telah mengecam perlakuan terhadap Rohingya dan krisis ini menjadi salah satu isu-isu  kemanusiaan yang paling mendalam di abad ke-21. Pada tahun-tahun berikutnya, upaya diplomatik dan kemanusiaan terus berlanjut untuk mencari solusi dan memperbaiki kondisi hidup para pengungsi Rohingya.

Dilansir bbc.com Menurut sosiologi dari Universitas Syiah Kuala, Siti Ikramatoun perubahan sikap warga Aceh ini, langtaran akumulasi pengalaman tidak menyenangkan dari hubungan berinteraksi dengan pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun.

“Kasus-kasus yang muncul justru pada akhirnya mengikis kepercayaan itu. Baik kasus pelecehan, ditambah dengan kasus-kasus lain yang melarikan diri, bertengkat dengan warga setempat dan lain-lain,” katanya.

Di sisi lain, pemerhati pengungsi Rohingya mengatakan gelombang pengungsi yang datang ke Indonesia kemungkinan akan semakin besar ke dapan, karena bantuan internasional untuk pengungsi ini teralihlan ke Ukraina dan Gaza.

Siti mengatakan penolakan ini kemungkinan akan terus berlangsung, sehingga dapat menimbulkan potensi “kaos (kekacauan) dan menguatnya gesekan antara warga dengan pengungsi Rohingya yang masih di daratan.”

Meskipun menolak kedatangan pengungsi, ratusan warga sempat memberikan bungkusan berisi makanan dan pakaian bekas kepada para pengungsi sebelum akhirnya mengusir mereka kembali ke dalam kapal. Para pengungsi kembali melanjutkan perjalanan bertaruh nyawa.(aufa)**

About Us

Inspira Media adalah Media Holding yang bergerak di bidang content creator, content management, serta distribusi informasi dan hiburan melalui berbagai platform.