Emas Naik, Inflasi Jabar Ikut Terdorong 0,45 Persen
BANDUNG INSPIRA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaporkan bahwa tingkat inflasi di wilayahnya pada Oktober 2025 mencapai 0,45 persen (month to month). Angka ini didorong oleh kenaikan harga emas dunia yang terus mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun. Secara tahun kalender (year to date) inflasi Jawa Barat tercatat sebesar 2,03 persen, sedangkan secara tahun ke tahun (year on year) mencapai 2,63 persen.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Darwis Sitorus, menyampaikan bahwa kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi secara bulanan berasal dari perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,83 persen, dengan andil inflasi 0,22 persen. Disusul oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,7 persen, dengan andil inflasi 0,21 persen.
“Selain emas perhiasan, komoditas yang mempengaruhi inflasi dan deflasi didominasi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” ujar Darwis dalam rilis resmi BPS Jawa Barat, Senin (3/11/2025), dikutip dari Portal Resmi Pemprov Jabar.
Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi di antaranya emas perhiasan (0,22 persen), telur ayam ras (0,08 persen), cabai merah (0,06 persen), daging ayam ras (0,05 persen), dan jeruk (0,02 persen). Sementara itu, komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi di antaranya cabai rawit (0,02 persen), jengkol, ketimun, dan tomat masing-masing sebesar 0,01 persen.
Darwis menambahkan, inflasi emas perhiasan sejak awal 2024 terus meningkat, bahkan pada Oktober 2025 ini mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 11,8 persen.
“Emas perhiasan terus melonjak naik dan memberikan andil inflasi sejak Januari 2024,” jelasnya.
Inflasi bulanan tercatat terjadi di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Kota Bekasi menjadi daerah dengan inflasi tertinggi sebesar 0,57 persen, diikuti Kota Depok (0,47 persen) dan Kota Bandung (0,46 persen) seluruhnya di atas rata-rata inflasi provinsi. Secara tahun kalender, inflasi tertinggi tercatat di Kota Sukabumi (2,66 persen), sedangkan yang terendah di Kabupaten Subang (1,36 persen).
Untuk inflasi year on year, Kota Sukabumi juga mencatat angka tertinggi sebesar 3,87 persen, sementara Kabupaten Subang menjadi yang terendah dengan 2,18 persen. (Syahra)**
Foto: Web resmi Pemprov Jabar


