BANDUNG INSPIRA – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar Sidang Terbuka Senat Akademik: Dies Natalis yang ke- 56 2024 yang digelar di GK Sunan Ambu, Kampus ISBI Bandung, Sabtu (5/10/2024).
Mengangkat tema besar ‘Inovasi, Teknologi, dan Transformasi Seni Budaya: Menguatkan Peran ISBI Bandung Sebagai Agen Pemajuan Kebudayaan’ ISBI Bandung berkomitmen untuk terus memajukan kebudayaan Indonesia terutama seni dan budaya Sunda di era digital.
Pada kegiatan Sidang Terbuka Senat Akademik ISBI Bandung tersebut, orasi ilmiah disampaikan oleh Bapak Hilmar Farid, B.A., M.A., Ph.D selaku
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan judul ‘Memajukan Ekosistem Pendidikan Tinggi Seni’.
Pada kesempatan itu juga, Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum., menyampaikan komitmennya untuk terus memajukan kebudayaan Indonesia terutama seni dan budaya Sunda di era digital, sekaligus berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan seni dan budaya nusantara.
“Sebagai institusi pendidikan tinggi seni yang berakar kuat pada warisan budaya Indonesia, ISBI Bandung melihat momentum Dies Natalis ini sebagai waktu yang tepat untuk mengedepankan inovasi dan teknologi dalam mendukung pengembangan seni budaya,” papar Retno.
Menurutnya, teknologi tidak lagi hanya berperan sebagai alat, tetapi juga sebagai medium yang memungkinkan ekspresi seni berkembang lebih luas dan relevan dalam konteks global.
“Diusia 56 adalah usia matang bagi sebuah organisasi yang telah berubah dari Kori, ASTI, STSI hingga ISBI sekarang. Sejarah telah membuktikan bahwa perjuangan demi perjuangan dilalui untuk menjadikan ISBI seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Retno juga memaparkan, tahun ini merupakan tahun kedua memimpin ISBI Bandung, sesuai dengan misi Rektor untuk berperan aktif dalam pemajuan kebudayaan. Berkomitmen mendekatkan diri dengan stakeholder kebudayaan termasuk di dalamnya pemerintah, bussinesman, komunitas, akademisi dan media.
Untuk itu, Retno menegaskan, maka program-program yang ada didekatkan pada masyarakat seni budaya, baik secara institusional maupun per prodi dan per individu, dosen dan mahasiswa yang berorientasi pada 10 Objek pemajuan kebudayaan (OPK) dan situs/cagar budaya.
ISBI Bandung dapat menguatkan Pemajuan kebudayaan dengan penggalian OPK dalam bentuk naskah akademik untuk diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
“Banyak yang dapat kita lakukan secara bersama karena diharapkan akademisi/Perguruan Tinggi tidak lagi menjadi “menara gading” tapi menjadi “menara air” yang memberikan kebermanfaatan pada masyarakat dan lingkungannya,” tuturnya.
Dalam merayakan Dies Natalis yang ke-56 tersebut, ISBI Bandung telah menyiapkan serangkaian acara
yang menggabungkan seni, budaya, dan teknologi. Beberapa kegiatan unggulan antara lain FGD Penelitian Kajian Budaya Cikamuning Penerima Hibah DIPA 2024, Workshop Composing Musik yang diselenggarakan oleh Prodi Angklung dan Musik Bambu, Fakultas Seni
Pertunjukan.
Selanjutnya, Program Studi Antropologi Budaya Fakultas Budaya dan Media Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung mengadakan kegiatan bertajuk Seminar Internasional
Antropologi. Kegiatan berikutnya, Resital Ujian Tugas Akhir Jurusan Seni Karawitan Gelombang 2 Tahun 2024 dan Pagelaran Gending Karesmen dan pertunjukan Pangeran Sunten Jaya.
Pada moment ini juga, ISBI Bandung juga memberikan apresiasi kepada dosen dan tenaga kependidikan ISBI Bandung yang telah atau akan memasuki masa purnabakti sebanyak 11 orang serta mahasiswa berprestasi dari tingkat Jawa Barat, Nasional hingga Internasional sebanyak 98 orang. Untuk merayakan Dies Natalis yang ke-56 ini, ISBI Bandung telah menyiapkan serangkaian acara
yang menggabungkan seni, budaya, dan teknologi.**