BANDUNG INSPIRA – Sebanyak 20 delegasi dan 14 duta besar dari negara-negara anggota Uni Afrika melakukan kunjungan ke Kota Bandung pada Rabu (23/04/2025) untuk memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan historis dan solidaritas antara negara-negara Asia dan Afrika.
Rombongan bersama Wali Kota Bandung, M. Farhan, terlihat keluar dari Hotel Savoy Homann di Jalan Asia Afrika sekitar pukul 11.28 WIB. Dari sana, mereka melakukan kegiatan historical walk menuju Gedung Merdeka, tempat bersejarah berlangsungnya KAA pada tahun 1955.
Sepanjang perjalanan, Farhan aktif berdialog dengan para delegasi, menjelaskan berbagai tempat bersejarah yang mereka lewati. Mulai dari cerita sejarah hingga nilai-nilai solidaritas yang tercermin dalam kawasan Jalan Asia Afrika.
Setibanya di Gedung Merdeka, para tamu mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika, yang menyimpan berbagai artefak dan dokumentasi penting dari peristiwa bersejarah tersebut.
Perjalanan dilanjutkan ke Jalan Ir. Soekarno, dan rombongan kemudian menyeberang ke arah Monumen Peringatan Asia Afrika di kawasan Alun-Alun Bandung. Di lokasi ini, para delegasi tampak antusias berfoto dan menunjuk ke arah nama negara asal mereka yang tertera di monumen tersebut.

Dari monumen, para tamu kehormatan berjalan menuju Palestine Walk, sebuah simbol solidaritas Bandung untuk perjuangan kemerdekaan Palestina. Di sini, Wali Kota Farhan menyempatkan diri untuk berswafoto bersama para delegasi.
Rombongan kemudian menyusuri sisi Alun-Alun dan tiba di Pendopo Kota Bandung. Ketika memasuki kawasan Pendopo, alunan musik tradisional terdengar lembut menyambut para tamu. Agenda hari itu ditutup dengan makan siang bersama.
“Karena memang kita orang sederhana tapi keren. Sederhana tapi manis. Yang penting berkesan,” ujar M. Farhan.
“Ada history walk, lihat museumnya, nanti kita akan nyebrang ke Palestine Walk, setelah itu kita akan makan siang semua di Pendopo,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan beberapa koreksi kecil, termasuk memperbarui sejumlah bendera negara yang telah mengalami perubahan.
“Sambil mengoreksi sedikit-sedikit ada beberapa bendera Afrika yang benderanya udah mesti diganti,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan tujuh dekade Konferensi Asia Afrika yang menandai tonggak penting dalam sejarah solidaritas global antara negara-negara di Asia dan Afrika. (Rifqi Sibyan Kamil)**