Nilai apresiasi yang diberikan pun beragam. Uang saku diberikan kepada seluruh atlet, pelatih dan manager sebanyak Rp5 juta, sedangkan untuk wasit dan juri sebanyak Rp2,5 juta. Selain itu diberikan pula uang kepret, bagi atlet perorangan peraih medali emas sebesar Rp4 juta, perak sebesar Rp. 2,5 juta dan perunggu sebesar Rp. 1,75 juta.
Untuk tim beregu 3-5 orang peraih medali emas sebanyak Rp2,5 juta, perak sebanyak Rp1,75 juta dan perunggu sebanyak Rp1 juta.
Ketua Umum KONI Kota Bandung, Nuryadi mengatakan atlet asal Kota Bandung berhasil menyumbangkan 18 medali bagi kontingen Indonesia.
“Kita menyumbang 6,25 persen dari total perolehan medali Indonesia di SEA Games tahun ini, atau 21,42 persen se-Jawa Barat,” kata dia.
Apresiasi yang diberikan Pemerintah Kota Bandung, kata dia merupakan bentuk rasa cinta kepada para atlet.
“Jangan liat nominalnya, ini bukti pemerintah kota Bandung sangat menghormati dan sayang kepada atlet,” katanya.
Ia berharap prestasi atlet ini bisa berlanjut ke event olah raga berikutnya. “Mudah-mudah prestasi terus berlanjut ke even even lainnya, selanjutnya kita targetkan untuk Porprov (Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Barat),” katanya
Sementara itu, peraih medali emas cabang rowing beregu, Edwin Ginanjar Rudiana bersyukur atas apresiasi yang diberikan pemerintah kota Bandung. Bersama dengan rekannya, Rifqi Harits Taufiqurahman, ia berhasil mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia.
Edwin mengatakan, ini merupakan medali emas ketiganya selama mengikuti SEA Games. “Alhamdulillah cabang rowing menjadi juara umum digelaran SEA Games Tahun 2022 ini,” tandas dia. (TRI)