BANDUNG INSPIRA – Gubernur Bali, Wayan Koster telah mengumumkan kebijakan baru yang akan diterapkan mulai tahun depan. Para turis asing yang ingin menikmati pesona keindahan Bali akan dikenai biaya masuk sebesar 150 ribu rupiah.
Wayan Koster mengungkapkan bahwa tarif tersebut berlaku baik saat tiba di langsung dari luar negeri maupun melalui perantara wilayah lain di Indonesia. Pembayaran ini hanya berlaku sekali selama masa kunjungan ke Bali.
“Pungutan yang wajib dibayar melalui pembayaran secara elektronik atau e-payment sebesar Rp 150.000 atau kalau disetarakan kurs ini 10 dolar AS” ungkap Wayan dalam Rapat Paripurna DPRD ke-26
Koster juga menjelaskan bahwa setelah dikumpulkan, pungutan tersebut akan disalurkan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD), lalu digunakan untuk merawat warisan kebudayaan dan membangun fasilitas di area pariwisata.
“Hasil pungutan ini akan dikelola oleh perangkat daerah dan yang terkait secara terencana, terarah, tepat sasaran, transparan dan akuntabel” lanjutnya
Dilansir dari detikbali.com Pungutan untuk wisatawan asing tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Regulasi tersebut mengizinkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memperoleh sumber pendanaan berupa pungutan bagi wisatawan asing yang berwisata ke Bali yang diatur dengan Peraturan Daerah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan bahwa sedang ada evaluasi dan diskusi terkait usulan untuk memungut retribusi khusus sebesar Rp150.000 per orang dari wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali karena Bali menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara ke Indonesia, maka penerapan retribusi ini sebenarnya akan mendukung peningkatan dan pemeliharaan kualitas pariwisata di Bali.
Sementara itu, beberapa turis asing menyampaikan pendapat dan pandangannya untuk hal ini, mereka memberikan dukungan dan komitmennya untuk membantu pembangunan infrastruktur dan pelestarian warisan budaya Bali demi kesejahteraan penduduk lokal.
Dapat diakui Bali memang memiliki peluang besar untuk terus maju dan menjadi destinasi yang ramah bagi wisatawan asing dan warga lokalnya. Dengan dukungan dari berbagai pihak diharapkan Pemerintah Provinsi Bali dapat meningkatkan kebijakan ini agar bisa memberikan dampak yang positif dan optimal bagi pertumbuhan Bali untuk kedepannya. (tami)**
