BANDUNG INSPIRA – Target pengumpulan zakat nasional pada tahun ini naik sebesar 10%, hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI yaitu Abu Rokhmad pada acara Training of Fasilitator Pembinaan Lembaga Amil Zakat dan Wakaf di Jakarta pada Selasa (18/03/2025)
Abu Rokhmad menjelaskan hal ini merupakan tindak lanjut dari peran kontribusi zakat dalam pengentasan kemiskinan dan dalam menyongsong kesejahteraan umat. Melalui zakat ini diharapkan bisa menjadi solusi dari berbagai cara dalam mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia.
“Kita harus memiliki semangat yang lebih kuat dalam meningkatkan pengumpulan zakat. Tahun ini, kita targetkan kenaikan minimal 10% dari angka sebelumnya,” ujar Abu Rokhmad dalam keterangan resmi Kemenag RI
Selanjutnya dalam optimalisasi zakat tidak hanya berfokus pada jumlah yang terkumpul, namun melihat efektivitas dari pendistribusiannya. Sehingga penting menyesuaikan dengan penggunaan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan dalam penyaluran zakat agar lebih tepat sasaran.
“Dengan DTSEN, kita bisa memastikan zakat benar-benar sampai kepada mereka yang berhak, tanpa terjadi tumpang tindih dengan program bantuan pemerintah lainnya,” tuturnya.
Dengan memperhatikan optimalisasi pengelolaan zakat, maka hal lain yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zakat adalah respon masyarakat berupa kepercayaan yang diberikan. Maka penting adanya transparansi dan akuntabilitas dan akan menjadi faktor utama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat.
“Jika masyarakat percaya bahwa zakat dikelola dengan baik dan transparan, mereka akan semakin terdorong untuk menyalurkannya melalui lembaga resmi” pungkasnya. (Ari Abdul Basit)**
