BANDUNG INSPIRA– Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Terminal Cicaheum, Kota Bandung, mulai bersiap menyambut lonjakan penumpang yang akan pulang kampung ke berbagai daerah. Sebagai salah satu terminal utama di Bandung, Cicaheum diperkirakan akan menjadi titik keberangkatan favorit masyarakat yang hendak mudik ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Untuk menghadapi lonjakan penumpang, sebanyak 165 armada bus telah disiapkan oleh pengelola terminal. Jumlah ini terdiri dari 106 armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 59 armada bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang akan melayani sekitar 35 trayek keberangkatan ke berbagai daerah.
Kepala Terminal Cicaheum menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan guna memastikan kelancaran arus mudik tahun ini. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 lebaran atau Jumat, 28 Maret 2025, di mana jumlah penumpang diperkirakan akan meningkat signifikan dibandingkan hari-hari biasa.
Sebagai langkah antisipasi, pihak terminal juga menyiapkan 23 armada cadangan yang siap diberangkatkan sewaktu-waktu apabila terjadi lonjakan penumpang di luar perkiraan. Armada cadangan ini diharapkan bisa membantu menjaga kelancaran pelayanan dan mencegah penumpukan calon pemudik di terminal.
Selain persiapan armada, pihak terminal juga melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi kendaraan, termasuk uji kelayakan bus dan pemeriksaan kesehatan sopir, sebagai bentuk komitmen menjaga keselamatan para pemudik.
Pengelola terminal juga akan menggandeng aparat keamanan untuk memastikan kondisi terminal tetap kondusif, serta mengatur arus lalu lintas di sekitar kawasan agar tidak terjadi kemacetan saat puncak keberangkatan.
Tak hanya itu, fasilitas terminal pun turut dipersiapkan dengan baik, mulai dari area tunggu penumpang, loket tiket, hingga layanan informasi guna mendukung kenyamanan para calon pemudik.
Dengan kesiapan yang matang ini, diharapkan proses arus mudik dari Terminal Cicaheum dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh penumpang yang hendak merayakan lebaran di kampung halaman. (Salsa Solihatunnisa)**