BANDUNG INSPIRA- Tempat wisata Hibisc Fantasy yang terletak di kawasan Puncak, Bogor, resmi dibongkar pada Kamis (6/3/2025). Pembongkaran dilakukan atas perintah langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah ditemukan adanya pelanggaran izin lahan oleh pihak pengelola.
Hibisc Fantasy dikelola oleh anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jaswita Jabar dan awalnya mengantongi izin pengelolaan lahan seluas 4.800 meter persegi. Namun, dalam praktiknya, area wisata tersebut telah meluas hingga mencapai sekitar 15.000 meter persegi, melebihi izin yang telah diberikan.
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa meskipun Hibisc Fantasy merupakan unit usaha dari BUMD milik pemerintah provinsi, penindakan tetap harus dilakukan apabila terjadi pelanggaran.
“Tidak ada pengecualian. Jika melanggar aturan tata ruang dan izin lahan, maka harus ditindak. Kita akan mengembalikan fungsi kawasan Bogor sesuai peruntukannya sebagai daerah resapan air dan kawasan konservasi,” ujar Dedi saat memantau langsung proses pembongkaran dalam postingan instagramnya @dedimulyadi71 pada Senin (10/3/25).
Dalam rangka penataan kawasan, Dedi juga menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang dan fungsi lahan di seluruh wilayah Bogor. Ia meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor untuk berani mengambil tindakan tegas terhadap bangunan-bangunan yang melanggar perizinan.
“Bangunan yang tidak memiliki izin harus dibongkar. Kami akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah setempat dalam proses penegakan aturan ini,” tambahnya.
Dari total 39 bangunan yang berdiri di kawasan wisata tersebut, sebanyak 25 bangunan tidak memiliki izin dan dibongkar. Gubernur berharap agar pemilik 14 bangunan sisanya secara sukarela turut menyerahkan bangunannya untuk dibongkar demi kepentingan lingkungan dan ketertiban tata ruang.
Tak hanya melakukan penertiban, Dedi Mulyadi juga mengusung program penghijauan sebagai bagian dari pemulihan lingkungan di kawasan tersebut. Sebanyak 50.000 pohon akan ditanam sebagai bentuk rehabilitasi kawasan. Para pekerja yang sebelumnya bekerja di area wisata kini akan dialihkan menjadi petugas penanaman dan perawatan pohon.
“Kami memanfaatkan momentum musim hujan untuk mempercepat proses penanaman. Hari ini kami bawa 2.300 pohon untuk langsung ditanam di area yang telah dibongkar. Target kami, 1.000 pohon per hektare,” jelas Dedi.
Proses pembongkaran berlangsung kondusif meskipun cuaca hujan. Pihak pengelola Hibisc Fantasy juga bersikap kooperatif dan telah menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mendukung pembongkaran serta proses pemulihan lingkungan.
Langkah tegas Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini mendapat dukungan dari masyarakat dan aktivis lingkungan yang telah lama menyoroti alih fungsi lahan di kawasan Puncak. Dedi menegaskan bahwa tindakan serupa akan terus dilakukan terhadap seluruh bangunan yang melanggar aturan tata ruang dan lingkungan hidup di wilayah Jawa Barat. (Salsa Solihatunnisa)**
