KAB. PURWAKARTA INSPIRA – Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM), Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Eka Sugriya menyampaikan secara kualitas produk UMKM sebenarnya mampu bersaing dengan produk dari pabrikan besar, sayangnya produk UMKM sering kalah dalam pemasaran.
Apabila dikaji lebih dalam, terdapat satu hal penting yang sering luput dari perhatian oleh para pelaku UMKM sebagai pelaku usaha yakni legalitas dalam hal pencantuman label nutrition fact (NF) pada kemasan produk.
Label nutrition fact merupakan upaya produsen untuk memberikan informasi tentang asupan gizi yang terkandung di dalam produknya. Selain itu juga sebagai jaminan bahwa produk tersebut aman untuk di konsumsi selama masih dalam masa simpan yang dianjurkan. Karena itu Dinas UMKM serta Dinas KUPP menggelar Bimbingan teknis Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Bimtek ini dihadiri oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Plt. Kepala Dinas KUPP, Nara Sumber DR. Yelly dari Universitas Pasundan Bandung, Dinas Kesehatan dan para pelaku usaha makanan dan minuman yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta sebanyak 60 orang.
Disinggung soal kesadaran para pelaku usaha mendaftarkan label nutrition fact ternyata sangat antusias.
“Mereka ingin mempunyai NF, jadi sangat tinggi dan mereka bukan lalai, pertama mereka kurang paham dari sisi kemanfaatannya (taunya halal, PIRT atau BPOM) dan yang kedua dari sisi biaya yang cukup mahal bagi UMKM karena NF berlaku hanya untuk satu produk dan satu rasa,” tegas Eka.
Karena alesan biaya dan tidak mau ambil pusing maka selama produknya dalam sisi pemasaran tidak ada masalah mereka menjadi enggan mengurus label nutrition fact.**
