BANDUNG INSPIRA – Ratusan mahasiswa provinsi Aceh memaksa pengungsi Rohingya untuk meninggalkan tempat pengungsian. Hal ini merupakan bentuk penolakan terhadap suku tersebut.
Sejumlah mahasiswa dengan almamater yang berbeda-beda memegang spanduk yang bertuliskan “Tolak rohingya” saat berdemonstrasi di depan genung Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu (27/12/2023). Banyak diantara mereka memasuki ruang serba guna pemerintah ibu kota Banda Aceh tempat suku rohingnya mengungsi. Para mahasiswa meminta agar suku rohingnya dipindahkan ke kantor imigrasi setempat.
Menurut rekaman kantor berita AFP, para mahasiswa berteriak “usir mereka keluar” dan “tolak etnis Rohingya di Aceh,” Para demonstran juga terlibat perkelahian dengan polisi yang menjaga pengungsi Rohingya yang ketakutan.
“Kami memprotes karena kami tidak setuju dengan warga Rohingya yang terus datang kesini” Kata Kholilullah, mahasiswa 23 tahun disela-sela aksi tersebut.
Pada awalnya masyarakat Aceh bersimpati terhadap penderitaan etnis minoritas Myanmar tersebut. Namun, salah satu warga mengatakan kesabaran mereka sudah diuji. Pengungsi Rohingya mengonsumsi sumber daya alam yang langka dan tak jarang terlibat konflik dengan warga setempat.
“Dulu Masyarakat Aceh menyambut baik mereka. Tapi seperti yang kita tahu ada sindikat perdagangan manusia yang menyelundupkan warga Rohingya ke Aceh. Jadi, kami sebagai mahasiswa mendukung keputusan masyarakat Aceh,” tutur Muhammad Khalis. (Tina)**
