BERITA INSPIRA – Dalam rangka memeriahkan dies natalis ISBI Bandung ke 55, Program Studi Antropologi Budaya menggelar Festival Budaya Nusantara VI di Halaman Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung pada Selasa (10/10/2023) kemarin.
Festival Budaya Nusantara VI (FBN) ini merupakan program unggulan dari Prodi Antropologi Budaya yang rutin digelar setiap tahunnya dalam rangka memeriahkan hari jadi ISBI Bandung. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini FBN VI mengangkat tema tentang Keragaman Etnik Budaya Nusantara. Diselenggarakannya acara ini diharapkan bisa menjadi media belajar untuk mahasiswa agar lebih mengenal lagi etnik yang ada di Nusantara.
“Akar-akar budaya ini di antropologi budaya itu betul-betul sangat penting dan sekarang memang event-nya kita tidak mengundang masyarakat Bandung, tapi khusus pendidikan ke mahasiswa antropologi budaya harus mengenal etnik kita seperti apa gitu, jangan misalnya hanya laboratoriumnya di sini etnik sunda, tapi tetap kita harus memandang etnik-etnik yang lain se-Nusantara ya” ujar Dr. Dede Suryamah selaku ketua pelaksana.
Acara yang digelar dengan meriah ini berhasil menyatukan beberapa keragaman budaya Indonesia dalam satu panggung. Meski hanya digelar selama satu hari, namun festival ini mampu memperkenalkan berbagai aspek budaya. Mulai dari pertunjukan tari dan musik tradisional hingga sajian kuliner Nusantara. Pertunjukan yang digelar di halaman G.K. Sunan Ambu ISBI Bandung, terdiri dari parade lagu etnik nusantara oleh mahasiswa Antropologi Budaya, Tari Merak Sunda yang dibawakan oleh penari lintas generasi, Tari Gending Palembang, Tari Puspawresti Bali dan Akrobat Ngegel Jubleg Garut.
Selain pertunjukan kesenian dan sajian kuliner nusantara, FBN VI juga menggelar lomba melukis tingkat SMP/Mts dan SMA/Ma se-Bandung Raya. Terdapat pula seminar nasional yang digelar di G.K. Sunan Ambu ISBI Bandung dengan tema “Ragam Etnik Nusantara” yang menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya seperti Prof. Drs. Jakob Sumardjo selaku budayawan dan akademisi, Hernandi Tismara, S.Sos., M.Si. selaku pamong budaya Disbudpar Kabupaten Bandung Barat, dan Heriyanto, S.Sos., selaku praktisi seni.
Dr. Cahya, selaku Dekan Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung berharap, adanya Festival Budaya Nusantara setiap tahunnya bisa menjadi salah satu cara membangun dialog antara akademisi dan masyarakat bahwa melalui program unggulan Prodi Antropologi Budaya ini masyarakat dapat mengetahui bahwa tradisi adalah sumber untuk berkreativitas dan berkarya. (Citra)**