BERITA INSPIRA – Bunga-bunga tidak bisa bermekaran di Antartika karena kondisi iklim dan lingkungan di Antartika sangat ekstrem serta tidak mendukung pertumbuhan tanaman berbunga. Antartika adalah benua terdingin di dunia, dengan suhu rata-rata jauh di bawah titik beku sepanjang tahun. Selain itu, sebagian besar wilayah Antartika tertutup es dan salju yang tebal, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh di permukaannya. Ini adalah organisme yang sangat beradaptasi dengan kondisi ekstrem seperti suhu rendah dan musim dingin yang panjang.
Terdapat beberapa tanaman berbunga di Antartika tumbuh jauh lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini terjadi akibat perubahan iklim khususnya karena iklim yang semakin panas. Biasanya, Antartika tetap sangat dingin sepanjang tahun. Bukan sembarang tanaman yang bertahan hidup di sana, namun beberapa tanaman khusus yang berhasil berbunga di lingkungan yang keras ini. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan tanaman ini, salah satunya yaitu adanya pemanasan iklim di benua tersebut.
Hal ini agak memprihatinkan karena tanaman yang tumbuh cepat ini pada akhirnya mungkin akan mengungguli lumut dan lumut kerak yang merupakan jenis vegetasi utama di Antartika. kondisi yang lebih hangat mungkin juga membuka pintu bagi tanaman non-asli untuk mulai tumbuh di sana, yang dapat menjadi masalah bagi ekosistem Antartika yang rapuh. ini seperti tanda peringatan besar berwarna merah yang menyatakan bahwa krisis iklim berdampak bahkan pada wilayah paling terpencil di dunia.
Nicoletta Cannone, dari University of Insubria, Italia, dan rekan-rekannya mengukur pertumbuhan dua tanaman asli Antartika di beberapa lokasi di Signy Island, di Kepulauan Orkney Selatan, dari tahun 2009 hingga 2019. Membandingkan hasilnya dengan survei selama 50 tahun sebelumnya, mereka menemukan bahwa lokasi tersebut tidak hanya menjadi lebih padat penduduknya oleh tanaman, namun juga tumbuh lebih cepat setiap tahun seiring dengan perubahan hangatnya iklim.
Hasilnya tidak disangka, dengan pertumbuhan rumput rambut di Antartika pada tahun 2009-2019 sama banyaknya dengan pertumbuhan rumput rambut sepanjang 50 tahun dari tahun 1960 hingga 2009. Pearlwort Antartika bergerak lebih cepat, tumbuh lima kali lebih banyak dalam periode yang sama. Ini bisa saja menjadi peringatan bagi bumi perihal perubahan iklim ini karena dapat mengganggu stabilitas ekosistem lokal. Terdapat salah satu reaksi netizen tehadap berita tersebut karena mereka menganggap enteng situasi tersebut. Dikutip dari akun twitter yang bernama @WhitneyGrenaway, menuliskan “The fact that plants are now able to survive in Antarctica is a sign that the climate is changing at an alarming rate”. (Arya)**