HEALTH, INSPIRA – Stalking mantan menjadi salah satu kebiasaan yang banyak orang lakukan setelah putus cinta. Bukan hanya sedih, kebiasaan yang sering dilakukan bersama kekasih menjadi berbeda setelah putus cinta. mencari tahu semua informasi mantan atau stalking melalui temannya, mengecek media sosial mantan setiap hari, atau parahnya membuntuti mantan agar tahu aktivitas yang dia lakukan.
Terlalu sering stalking mantan memiliki banyak dampak buruk untuk kesehatan mental Anda, seperti:
-
Bikin Susah Move On
Hindari terlalu sering stalking mantan untuk mengetahui kabarnya, jika setelah putus. Kebiasaan ini membuat semakin sulit move on dan lupakan kesedihan yang Anda rasakan. Hal ini menjadi parah ketika mantan terlebih dahulu menemukan kekasih baru.
-
Membuat Emosi Tidak Stabil
Saat melihat mantan bisa membuat emosi yang pernah Anda rasakan akan kembali muncul. Selalu membuntuti mantan kekasih melalui media sosial bisa membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil. Akibatnya, pemulihan emosi akan terjadi secara lambat dan Anda akan tenggelam bersama kenangan dengan mantan.
Baca Juga: https://inspira.tv/cara-menjaga-kesehatan-telinga/
-
Meningkatkan Risiko Depresi
Dapat meningkatkan gangguan depresi jika menemukan mantan kekasih sudah move on lebih dahulu daripada Anda, hal itu bila kebiasaan stalking mantan terus-menerus. Tentu rasa kecewa semakin dirasakan berkaitan dengan stress. Stres yang tinggi rentan membuat Anda alami depresi jika tidak segera Anda atasi.
-
Membuat Rendah Diri
Membuat Anda merasa lebih rendah diri bila terlalu sering melihat kehidupan mantan setelah putus. Diperparah bila kehidupan mantan lebih bahagia dan sudah menemukan pasangan baru. Anda akan membandingkan diri Anda dengan kehidupan mantan.
-
Meningkatkan Kecemasan
Stalking mantan juga dapat menyebabkan tingkat kecemasan dan disfungsi sosial yang tinggi. Rasa ingin tahu akan kondisi dan kegiatan mantan kekasih bisa menyebabkan Anda terus-menerus merasa cemas.
-Prise
Sumber: lektur.id