BANDUNG INSPIRA – Kondisi Palestina semakin mengkhawatirkan. Pasokan makanan yang hampir menipis membuat jalur udara menjadi salah satu cara agar bantuan kemanusiaan masih bisa tersalurkan.
Pemandangan miris terlihat di Jalur Gaza Utara, Selasa (27/2/2024). Ribuan warga berebut bantuan yang diterjunkan dari pesawat ke Gaza, bahkan ada yang sampai menceburkan diri ke laut.
Militer Yordania mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan ke Gaza Selatan. Pengiriman bantuan tersebut dijatuhkan di pesisir Laut Mediterania. Hal ini untuk menyiasati agar warga Gaza Utara mendapat bantuan.
Pemberian bantuan dari udara sebenarnya memiliki resiko tinggi karena Israel masih membantai melalui serangan udara kebeberapa daerah.
Tidak hanya tentara, Raja Yordania Abdullah juga ikut berpartisipasi dalam pengiriman bantuan ke Gaza.
Ia menegaskan makanan dan bantuan ke daerah yang dilanda perang harus digandakan untuk mencegah memburuknya situasi kemanusiaan yang sudah membawa bencana.
Pemerintah Yordania mendesak sekutu Barat untuk melobi Israel agar meningkatkan bantuan yang datang melalui Kerem Shalom (perbatasan di Mesir, Israel, dan Gaza), selain penyebrangan Rafah.
“Yang Mulia (Raja Abdullah) menekankan perlunya membuka penyebrangan darat dan memperluas pengiriman udara untuk membantu masyarakat Gaza dan khususnya di Gaza Utara,” kata raja kepada kepala USAID Samantha Power, dikutip media setempat.
Sebagian besar bantuan yang diberikan adalah gandum, bahan makanan lainnya, serta obat-obatan. (Anis)**