BANDUNG INSPIRA – Dua mobil milik warga Bekasi tersesat di hutan Wonosobo pada Kamis (6/1/2024)
Google Maps merupakan navigasi atau peta yang digunakan ketika ingin menuju suatu lokasi, terutama saat berkendara jarak jauh yang sebelumnya tidak pernah dilewati.
Meskipun dirancang untuk menyediakan rute terbaik, tidak jarang Google Maps mengalami kesalahan yang disebabkan oleh sinyal yang kurang baik, atau terjadi gangguan terhadap aplikasi peta digital tersebut. Hal ini menyebabkan pengguna google maps sering tersesat.
Diketahui wisatawan yang berasal dari Bekasi ini hendak berlibur di Wonosobo dengan tujuan Dieng. Wisatawan tersebut menggunakan Google Maps untuk navigasi menuju lokasi karena tidak hafal rute yang akan dilalui.
Sesampainya di Desa Tlogojati, Kecamatan Wonosobo, mobil masuk ke jalur perkebunan. Satu mobil mengalami masalah ban selip dan satu mobil lainnya mengalami pecah ban.
Kejadian ini nyatanya sering dialami oleh pengguna Google Maps lain.
Dikutip dari Kompas.com, Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) mengatakan, hal utama yang harus dipersiapkan ketika bepergian menggunakan Google Maps adalah mengecek terlebih dahulu rute yang disarankan.
“Bila akan menempuh perjalanan jauh dan mengandalkan aplikasi peta, H-1 sebelum keberangkatan pengemudi sebaiknya mempelajari dan melihat kondisi melalui foto lokasi yang tersedia di aplikasi,” ungkapnya.
Kemudian, selalu update informasi melalui aplikasi peta yang ada saat istirahat.
“Ketika sudah di perjalanan dan sedang istirahat, lihat lagi rutenya, diarahkan kemana. Kemidian jika rute yang disarankan berubah, segera pelajari lagi,” kata Marcell.
Lebih lanjut, Marcell mengatakan, jika masuk ke daerah yang minim sinyal disarankan untuk bertanya kepada warga setempat, tidak mengandalkan aplikasi.
“Coba untuk bertanya arah dengan orang sekitar agar tidak tersesat,” lanjutnya. (Tina)**
