BANDUNG BARAT, INSPIRA,- Pelari Jerman dan Polandia ikut ambil bagian dalam lomba lari Trail Forest Run 2022 yang digelar Perum Perhutani melalui Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Barat dan Banten bersama komunitas Bandung Explorer di Wana Wisata Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/11/2022).
Sebanyak 520 peserta tampil di ajang lari lintas hutan ini. Hadir Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Operasional Natalas Anis, dan Direktur Komersial Ahmad Ibrahim.
Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Industri Perkebunan dan Kehutanan Rachman Ferry Isfianto yang juga ikut melakukan flag off melepas keberangkatan para pelari.
Direktur Komersial Ahmad Ibrahim mengatakan, Forest Run merupakan sebuah ajang kompetisi berlari yang unik karena tidak hanya membuktikan bahwa peserta memiliki fisik yang kuat namun juga mengajak masyarakat untuk mengenal alam yang indah dan lestari, khususnya di Lembang.
“Peserta juga ada yang berasal dari Mancanegara yaitu Jerman dan Polandia, artinya antusiasme peserta cukup baik. Diharapkan event ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan,” kata Ahmad Ibrahim
Forest Run terbagi dalam tiga kategori, yakni Family Trail menempuh jarak 3 kilometer, Trail Running 10 kilometer dan Trail Running 22 kilometer dengan total hadiah untuk pemenang sebesar Rp 33 juta.
“Tantangan lari dalam hutan ini diharapkan mampu memberikan suasana lomba yang kompetitif dan sportif bagi para pelari, khususnya pelari trail dan ramah bagi pelari pemula,” tuturnya.
Menurutnya, acara ini juga sekaligus menjadi ajang healing bagi masyarakat pasca pandemi. Trail Forest Run mengajak masyarakat berolahraga di tengah hutan pinus Bandung Utara.
Finisher putri pertama kategori Trail 10K asal Bekasi, Chintya Wulandari (26 tahun) menyebut bahwa Forest Run 2022 memiliki tantangan tersendiri.
Menurutnya, medan yang licin dan tanah basah membuat para pelari sedikit menguras tenaga, namun begitu hawa sejuk dan rindang menambah semangat untuk menuntaskan tantangan.
“Treknya menanjak, dan hampir seluruhnya trek tanah, ini yang buat Forest Run 2022 beda dengan acara serupa. Benar, benar berlari di hutan yang masih asri,” ujarnya.
Sementara itu finisher pertama kategori Trail 22k, Andreas (40 tahun) asal Swis, mengaku terkesan dengan acara Forest Run 2022.
Andreas yang merupakan atlet Pesepeda di Swiss mengakui trek hutan yang disuguhkan dalam Forest Run menantangnya.
“Acaranya sangat keren, saya senang ikut acara ini. Saya baru kali ini ikut Run di dalam hutan, biasanya saya naik sepeda di swis. Treknya lebih menantang karena licin,” kata Andreas.
Pada acara ini, panitia juga meyiapkan kotak donasi bagi peserta yang ingin memberikan donasinya untuk korban gempa Cianjur. Seluruh donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada para korban melalui posko utama satgas bencana BUMN di Cianjur. (Tri Junari)